Denpasar (ANTARA) -
BUMN PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) menerapkan transisi bahan bakar minyak (BBM) dengan menggunakan gas alam cair (LNG) sehingga ditargetkan dapat menurunkan emisi karbon mencapai 16 persen untuk mendukung pariwisata hijau.
“Pembangunan infrastruktur gas alam ini merupakan langkah strategis dalam penyediaan sumber energi yang berkelanjutan,” kata Direktur Utama ITDC Utilitas A A Istri Ratna Dewi di Denpasar, Bali, Kamis.
Ia menjelaskan kontraktor telah merampungkan pembangunan infrastruktur gas yang dilakukan sejak November 2023.
Pihaknya mengharapkan fasilitas gas alam cair itu juga mengurangi ketergantungan pada produk impor dan meningkatkan penggunaan produk lokal (TKDN).
Ratna menambahkan kapasitas infrastruktur untuk konsumsi gas alam cair (liquid natural gas/LNG) itu mencapai 2 juta standar meter kubik per tahun atau setara dengan 1,9 juta kilogram tabung gas (liquefied petroleum gas/LPG) per tahun.
Dengan adanya infrastruktur itu menjadikan kawasan pengelolaan the Nusa Dua, di Kabupaten Badung, Bali menjadi kawasan pariwisata pertama di Indonesia yang menggunakan gas sebagai sumber energi utama.
Baca juga: ITDC genjot okupansi Nusa Dua saat libur Nyepi dan Lebaran
Fasilitas yang terbangun meliputi regasifikasi LNG yang dibangun di area Lagoon, Nusa Dua, berkapasitas 1.000 meter kubik per jam.
Selain itu, jaringan distribusi pipa gas sepanjang 8,5 kilometer serta 53 unit fasilitas meter regulator untuk dapur dan pemanas air di sejumlah perhotelan dan usaha di kawasan elit tersebut.
Data sementara hingga saat ini sudah ada sembilan perhotelan bintang lima dan restoran yang sudah meneken kerja sama penggunaan bahan bakar ramah lingkungan itu dan diproyeksi masih ada perhotelan lain akan menyusul.
Kawasan perhotelan mewah seluas total sekitar 350 hektare itu saat ini terdapat 22 hotel bintang lima dengan total jumlah kamar mencapai sekitar 5.500 unit.
Selain perhotelan dan restoran, di kawasan wisata itu juga terdapat pusat perbelanjaan, teater, fasilitas seni budaya serta dua area yang berdiri gedung konvensi (MICE) dengan kapasitas daya tampung lebih dari 10 ribu orang dan 5.000 orang.
Baca juga: ITDC Bali sediakan tambahan parkir saat Piala Dunia Panjat Tebing 2025