Denpasar (ANTARA) - Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Provinsi Bali mendukung implementasi digitalisasi transaksi pembayaran dengan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang telah ditandai dengan penandatanganan komitmen deklarasi.
"Dengan dukungan yang kuat dari insan rumah sakit swasta di Bali menjadi bukti bahwa digitalisasi merupakan sebuah kebutuhan dalam setiap segi kehidupan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Bali Trisno Nugroho di Denpasar, Kamis.
Selain itu, ujar Trisno, dengan semakin luasnya penggunaan QRIS dalam transaksi pembayaran di rumah sakit menjadi sebuah kabar gembira bagi seluruh masyarakat Bali karena masyarakat semakin dimudahkan.
"Juga menjadi sebuah dorongan bagi terciptanya tatanan kehidupan era baru yang lebih baik," ucapnya sembari menyebutkan implementasi QRIS di Bali telah mencapai 317.248 merchant (per 7 September 2021).
Baca juga: Gubernur Bali dorong rumah sakit daerah miliki oksigen generator
Trisno mengatakan deklarasi dukungan ARSSI Bali tersebut telah ditandatangani langsung oleh Ketua ARSSI Bali Dr dr IBG Fajar Manuaba, SpOG, Mars dalam rangkaian penyerahan tabung oksigen di RS Bali Mandara yang disaksikan pula oleh Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati dan anggota Komisi XI DPR Agung Rai Wirajaya.
Sebelumnya beberapa RS di Provinsi Bali telah menggunakan QRIS dalam transaksi pembayarannya antara lain RS Puri Raharja, Bali Royal Hospital (BROS), RS Kasih Ibu, Surya Husadha Hospital, BIMC Siloam, RSU Permata Hati.
Selain itu juga ada RS pemerintah daerah antara lain RS Bali Mandara, RS Mata Bali Mandara, RS Jiwa Provinsi Bali dan RSUP Sanglah.
"Ke depan, kami berharap seluruh RS di Provinsi Bali yakni 72 RS dapat segera memanfaatkan digitalisasi dalam memberikan pelayanan yang aman dan sehat kepada masyarakat termasuk dengan menggunakan QRIS," ujar Trisno.
Baca juga: BI: Bali peringkat ketujuh jumlah merchant QRIS tertinggi di Indonesia
Sementara itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati menyampaikan terima kasih kepada Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali yang telah menyumbangkan 500 tabung oksigen untuk membantu penanganan COVID-19 di Pulau Dewata.
Ia pun menyambut baik transaksi pembayaran menggunakan QRIS di rumah sakit karena menurutnya saat ini digitalisasi sistem pembayaran bukan semata gaya hidup, tetapi sudah menjadi sebuah kebutuhan.
"Digitalisasi pembayaran akan menurunkan risiko penularan penyakit, tak hanya COVID-19, tetapi juga penyakit lain," ucap pria yang biasa disapa Cok Ace itu.
Cok Ace menambahkan, keberhasilan Bali dalam pengendalian COVID-19, tak lepas dari kerja keras para tenaga kesehatan yang berada di garda terdepan dan didukung peran aktif masyarakat dalam mentaati protokol kesehatan.
"Mari kita terus membangun sinergi agar situasi terus terkendali, kasus konfirmasi positif makin melandai dan PPKM Bali bisa segera turun ke level 2 hingga 1," ucapnya.
Baca juga: BI Bali dorong digitalisasi UMKM Denpasar dari hulu ke hilir
Dalam acara yang juga dihadiri Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara dan Dirut BPD Bali I Nyoman Sudharma itu, Bank Indonesia juga menyerahkan sebanyak 100 tabung oksigen untuk ARSSI Bali, 60 tabung oksigen untuk RSUD Wangaya dan 50 tabung oksigen untuk Rumah Sakit Bali Mandara.
Pada kesempatan itu, juga didemonstrasikan pembayaran di Rumah Sakit Bali Mandara menggunakan QRIS dinamis oleh BPD Bali.
ARSSI Bali dukung digitalisasi pembayaran dengan QRIS
Kamis, 23 September 2021 6:23 WIB