Denpasar (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali mencatat saat ini Bali dengan sebanyak 276.776 merchant yang telah menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard, telah menempatkannya sebagai daerah dengan peringkat ketujuh pengguna QRIS tertinggi di Tanah Air.
"Kita patut berbangga, meskipun penduduk Bali tidak begitu besar atau sekitar 4,3 juta jiwa, tetapi penggunaan QRIS untuk merchant di Bali berkembang cukup pesat," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho di Sanur, Kota Denpasar, Kamis.
Trisno saat membuka Capacity Building Media bertajuk Sistem Pembayaran Non-Tunai itu menyampaikan pertumbuhan QRIS di Provinsi Bali hingga 20 Agustus 2021 yang mencapai 58 persen (ytd) juga berada di atas nasional yang sebesar 55 persen (ytd).
Berdasarkan posisi hingga 20 Agustus 2021, adapun dari peringkat 1 hingga 10 jumlah merchant QRIS tertinggi di Tanah Air yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Sumatera Utara, Bali, Sulawesi Selatan, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Sumatera Selatan.
Baca juga: BI perluas layanan digital di pasar tradisional di Denpasar (video)
"Target kita di Bali, hingga akhir 2021 ini dapat tercapai 363.100 merchant yang menggunakan QRIS. Saat ini mayoritas atau sebesar 49 persen (130.124 merchant) berada di Kota Denpasar," ucapnya.
Pada Juli 2021, nominal transaksi QRIS di Provinsi Bali mencapai Rp43,54 miliar dengan volume transaksi sebanyak 570 ribu transaksi.
Pihaknya mencatat sepanjang 2021 ini, rata-rata nominal transaksi penggunaan QRIS setiap bulannya sebanyak Rp30 miliar dengan rata-rata transaksi sebanyak 376 ribu transaksi.
Dalam kesempatan itu, Trisno juga kembali mengajak UMKM di tengah pandemi COVID-19 saat ini untuk mengedepankan digitalisasi, tidak hanya untuk sistem pembayaran saja, tetapi juga termasuk dalam pengelolaan keuangan.
"Digitalisasi ini merupakan cara untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Selama ini kami juga telah memberikan pelatihan kepada UMKM, dan kami berencana untuk melakukan pendampingan agar mereka lebih paham," ujarnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar bersama BI lakukan transformasi digital di pasar
Sementara itu, Kepala Divisi Implementasi SP, PUR, MI Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Agus Sisto Widjajati menambahkan, dalam peringatan HUT ke-76 Republik Indonesia, BI juga telah meluncurkan Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) dan uji coba sandbox Standar Nasional QR Code pembayaran Indonesia (QRIS) dengan Thailand (Thai QR Payment).
Penetapan SNAP bertujuan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, kompetitif, dan inovatif sehingga dapat menyediakan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat yang efisien, aman dan andal.
Sementara itu, pengembangan QRIS Antarnegara dengan Thailand diharapkan dapat menjadi tonggak baru dalam memfasilitasi aktivitas masyarakat kedua negara, khususnya bagi wisatawan kedua negara.
"Wisatawan mancanegara dapat melakukan transaksi dengan memindai QRIS kita di Indonesia. Sebaliknya, wisatawan Indonesia bisa melakukan transaksi dengan memindai QR Code di negara tersebut," ujarnya.
Dalam kesempatan itu juga dirangkaikan dengan penyerahan simbolis Program Sosial Bank Indonesia kepada Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi Bali untuk penanganan COVID-19 berupa 300 paket beras organik yang diterima oleh Ketua PWI Bali IGMB Dwikora Putra.
"Kami mengucapkan terima kasih karena Bank Indonesia telah banyak melakukan kegiatan bersinergi dengan PWI Bali. Tahun lalu juga telah membantu kami dalam peningkatan kapasitas wartawan dan juga pemberian paket sembako," ucap Dwikora Putra.
BI: Bali peringkat ketujuh jumlah merchant QRIS tertinggi di Indonesia
Kamis, 26 Agustus 2021 18:01 WIB