Denpasar (ANTARA) - Gubernur Bali Wayan Koster mengharapkan semakin tumbuh dan berkembangnya seni budaya Bali dewasa ini dapat menjadi media pembentuk kepribadian manusia sesuai ajaran para leluhur.
"Pembentuk kepribadian seperti halnya saling asah, asih, dan asuh," kata Koster saat menutup Pesta Kesenian Bali ke-43 secara luring dan daring dari Jayasabha Denpasar, Sabtu.
Demikian pula PKB tahun ini yang digelar dari 12 Juni-10 Juli 2021 dengan bertemakan "Purna Jiwa: Prananing Wana Kerti" hendaknya terejawantah dalam sikap dan perilaku masyarakat dengan memuliakan hutan/pohon sebagai paru-paru bumi dan nafas kehidupan untuk membangun simponi harmoni semesta raya.
Baca juga: Hingga 10 Juli, Disbud Bali alihkan pentas PKB ke virtual karena PPKM Darurat
Selanjutnya, dia mengharapkan sajian seni budaya yang digelar selama PKB, yaitu Peed Aya (Pawai), Rekasadana (Pergelaran), Kandarupa (Pameran), Utsawa (Parade), Wimbakara (Lomba), Kriyaloka (Lokakarya), Widyatula (Sarasehan), dan Adi Sewaka Nugraha (Penghargaan Pengabdi Seni), dapat menjadi media "kelangenan" atau hiburan bagi masyarakat.
"Masyarakat Bali yang jenuh dengan pekerjaan dan rutinitas sehari-hari perlu diberikan hiburan segar agar terjadi keseimbangan kinerja otak kanan dan otak kiri. Dalam kaitan inilah seni dapat berperan sebagai latta mahosadi atau obat mujarab, pelepas lelah, dan mengurangi stres," ucapnya.
Seni, ujar dia, kemudian diharapkan menjadi media pengembangan basis perekonomian masyarakat Bali. Ekonomi Bali yang berdaulat, selain bersumber dari alam seperti tanah, gunung dan laut juga bersumber dari kreativitas seniman.
"Hasil-hasil karya kreatif seniman Bali harus dikelola agar dapat memberi penghidupan bagi seniman dan masyarakat. Sebagai contoh industri kecil dan menengah (IKM) Bali yang mulai menggeliat," ujar Koster.
Lebih lanjut, Gubernur asal Desa Sembiran, Buleleng ini juga mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Bali menjadikan kebudayaan sebagai hulu pembangunan Bali, sebab dengan membangun kebudayaan akan menimbulkan dampak sistemik terhadap pembangunan bidang lainnya.
Baca juga: Menparekraf inginkan PKB jadi awal kebangkitan Bali di masa pandemi (video)
Untuk itulah pemerintah hadir melakukan penguatan dan pemajuan kebudayaan dengan berbagai strategi mulai dari regulasi, edukasi, infrastruktur, institusi, kerjasama, pendanaan, hingga insentif dan penghargaan.
Dalam kesempatan itu juga diberikan sejumlah penghargaan yakni Adi Sewaka Nugraha kepada para pengabdi seni, hadiah bagi para pemenang lomba selama PKB 2021, Serifikat Patram Budaya kepada sekaa/sanggar/yayasan seni, serta Serifikat Warisan Budaya Bali yang telah ditetapkan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional.
Di akhir sambutannya, Gubernur Koster juga meluncurkan Tema PKB ke 44 tahun 2022 yaitu Danu Kerthi Huluning Amerta yaitu Memuliakan Air Sebagai Sumber Kehidupan.
Dengan tema tersebut, dia berharap para seniman yang ada di Bali dapat mempersiapkan karya-karya yang apik dan berkualitas dan dapat memahami esensi dari tema tersebut.
Baca juga: Presiden buka Pesta Kesenian Bali ke-43
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali I Gede Arya Sugiartha melaporkan sesuai evaluasi Dinas Kebudayaan Provinsi Bali bekerja sama dengan Universitas Warmadewa, PKB yang digelar secara daring berdampak positif terhadap subscriber kanal YouTube Disbud Bali dari 3.500 subscriber menjadi 7.000 subscriber.
Sedangkan kehadiran penonton secara langsung berkisar 25-100 orang penoton dengan prokes yang sangat ketat. Selain itu dengan digelar secara daring PKB juga dapat ditonton oleh masyarakat di luar Bali seperti Australia, Jepang, Amerika, Belanda dan negara lainnya.
Masyarakat juga sudah mulai dapat menerima bahwa pertunjukan PKB memang harus digelar secara daring. Namun pergelaran secara langsung masih didambakan oleh masyarakat.
"Selain itu, para seniman juga kurang nyaman tampil tanpa adanya kehadiran penonton dan sebagian penonton juga merasa ada kualitas seni yang tidak dapat tergantikan secara langsung," kata Arya Sugiartha.
Gubernur Bali harapkan seni budaya jadi media pembentuk kepribadian
Minggu, 11 Juli 2021 7:05 WIB
Pembentuk kepribadian seperti halnya saling asah, asih, dan asuh