Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengingatkan masyarakat setempat agar tidak jemawa dengan tren penurunan kasus baru COVID-19 agar tidak sampai terjadi "tsunami" virus corona jenis baru itu.
"Ini buah hasil peran serta kita semua. Namun, jangan berbangga dulu apalagi jemawa hingga menjadi abai. Kita harus berkaca dengan negara tetangga yang mengalami 'tsunami' COVID-19 lagi karena abai," katanya di Denpasar, Senin.
Istri Gubernur Bali ini, menambahkan masyarakat meskipun telah divaksin, harus tetap disiplin protokol kesehatan.
"Ini kunci kita untuk saat ini, selain juga mengikuti anjuran dan imbauan pemerintah," ucapnya.
Baca juga: Putri Koster ajak masyarakat Bali sukseskan vaksinasi COVID-19
Tidak hanya pemerintah, seluruh komponen masyarakat, pihak swasta serta komponen lainnya harus sadar akan tanggung jawab masing-masing, tanpa ada pemaksaan.
"Bagaimanapun ke depan, virus ini akan tetap ada, jadi tetap tenang dan mengikuti protokol kesehatan akan membantu kita hidup berdampingan dengan COVID-19," katanya.
Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah berdampak terpuruknya ekonomi Bali yang selama ini menggantungkan dari sektor pariwisata, juga telah membawa perekonomian Bali di titik terendah selama ini.
Putri Koster mengajak masyarakat untuk tidak terus berpangku tangan dengan keadaan apalagi terus menunggu kondisi seperti semula secepatnya.
"Bagaimanapun juga, ini merupakan situasi global sehingga memerlukan waktu untuk pemulihan. Di saat seperti ini saatnya kita berkarya, munculkan tekad, kemauan, dan ketabahan kita untuk berkreasi. Banyak yang berhasil seperti IKM/UMKM kita yang bisa melejit di tengah pandemi. Ini saatnya kita benar-benar menata perekonomian Bali," ujarnya.
Baca juga: Putri Koster: saring informasi soal vaksinasi COVID-19
Dia mengatakan sudah saatnya Bali menguatkan kembali sektor pertanian dan IKM/UMKM agar perekonomian tidak bertumpu pada satu pilar pariwisata.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya juga membenarkan poin terpenting saat ini tetap waspada dan jangan abai terhadap protokol kesehatan.
"Saat ini pertumbuhan kasus positif cukup melandai, kemarin tercatat sebesar 27 kasus saja, dan kasus aktif hanya menyisakan satu persen yaitu sekitar 473," ujarnya.
Namun, dia tetap mengingatkan masyarakat untuk terus waspada, karena perjuangan mengatasi pandemi belum selesai.
"Kita juga harus berkaca, meskipun Bali cukup melandai namun tetangga kita seperti di Jawa, Sumatra bahkan terakhir NTB mengalami jumlah kenaikan yang cukup tinggi," katanya.
Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Wayan Koster hingga saat ini terus melobi pemerintah pusat untuk terus mendapatkan vaksin.
"Target kita hingga akhir Juli 2021 adalah enam juta vaksin untuk tiga juta atau 70 persen masyarakat Bali terpenuhi. Ini sekarang kita kejar sehingga bisa membuka pariwisata secepatnya," ujar dia.