Denpasar (ANTARA) - Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster mengajak masyarakat di daerah itu untuk selalu menyaring informasi dengan baik dan benar khususnya informasi yang beredar seputar vaksinasi COVID-19.
"Informasi yang beredar seputar COVID-19 dan vaksinasi sangat banyak, namun tidak sedikit juga yang hoaks. Jadi saat menerima informasi, tinggal kroscek kebenarannya," kata Putri Koster saat menjadi narasumber dialog Sinergi Program dan Kegiatan PKK dengan Dharma Pertiwi di Denpasar, Jumat.
Baca juga: Hoaks, pria pingsan dan Kasdim meninggal setelah divaksin COVID-19
Dia menambahkan PKK Provinsi Bali sebagai mitra pemerintah akan terus bersinergi menyukseskan program-program Pemprov Bali.
Untuk tahun ini, karena program pemerintah masih fokus dengan penanggulangan COVID-19, maka PKK juga akan turut serta menyosialisasikan pentingnya 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak) dan turut menyosialisasikan pentingnya program vaksinasi COVID-19.
"Situasi pandemi ini karena virus, dan pemerintah sudah berusaha dengan cara vaksinasi untuk mempercepat kita keluar dari pandemi," ujar istri Gubernur Bali itu.
Apalagi, kata Putri Koster, vaksin ini sudah lolos uji BPOM dan sudah mendapat sertifikat halal dari MUI, jadi tidak perlu diragukan lagi efektivitasnya.
Ke depan, ia juga berharap figur publik bisa membantu pemerintah dalam menyosialisasikan program-program penanggulangan COVID-19, agar bisa cepat tersampaikan ke masyarakat.
"Saya ini tidak masalah di-'bully' dianggap cerewet cuma bisa menyosialisasikan imbauan. Semua itu saya lakukan agar masyarakat teredukasi dengan benar," ucapnya.
Baca juga: Vaksinasi COVID-19, Presiden, Jerinx, dan Ribka Tjiptaning
Sementara untuk program-program PKK di tahun 2021 ini, menurutnya masih berjalan, hanya dengan cara yang berbeda. Jika sebelumnya, setiap rapat dan koordinasi dilaksanakan dengan tatap muka, untuk tahun ini dilakukan melalui virtual.
Begitu pun Jambore Nasional untuk tahun 2021, juga akan dilakukan secara virtual. Untuk bantuan ke kabupaten/kota terus dilakukan, hanya saja jumlahnya berkurang karena PAD juga menurun.
"Tahun ini kami hanya membantu Rp500 juta setiap kabupaten/kota untuk menyukseskan program-program PKK di masing-masing kabupaten/kota. Untuk program pokok PKK seperti HATINYA PKK diharapkan terus dilanjutkan, mengingat sudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat terutama di tengah pandemi ini," katanya.
Sementara itu, Ketua Dharma Pertiwi Uli Simanjuntak menjelaskan organisasi yang dibawahinya beranggotakan para istri prajurit TNI, baik Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara.
Organisasi yang beranggotakan 12.400 lebih anggota itu tersebar di Bali, NTB dan NTT itu juga mempunyai visi yang sama dengan PKK, terutama dalam mengedukasi masyarakat.
"Untuk situasi pandemi ini, kami memang banyak menyosialisasikan tentang pentingnya 3M dan vaksinasi, terutama untuk masyarakat di desa," ucapnya.
Baca juga: 535 tenaga kesehatan Kota Denpasar sudah divaksin COVID-19 (video)
Dalam kesempatan tersebut ia juga setuju dengan pernyataan Ketua TP PKK Bali Ny Putri Koster jika vaksin itu aman dan masyarakat jadi tidak perlu ragu lagi untuk divaksin. "Bapak Gubernur dan suami saya sudah membuktikan divaksin duluan, jadi tidak perlu ragu lagi," ujarnya.
Sementara untuk sinergi dengan TP PKK, ia mengaku sudah terjalin dengan baik selama ini. Pihaknya juga sering terlibat langsung turun ke Posyandu demi menyukseskan program-program PKK dalam menjaga gizi anak serta mencegah stunting.
"Istilahnya pemerintah dan PKK ada dana, sementara kami ada daya. Jadi sinergitas ini sudah berjalan baik sejauh ini," katanya.