Denpasar (Antara Bali) - Pemandu wisata liar yang tidak memiliki lisensi bisa merusak citra pariwisata Bali.
"Hal itu bisa merusak pariwisata kita, karena mereka biasanya berpenampilan yang tidak sopan seperti bercelana pendek dan tidak mencerminkan pakaian adat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Bali, Amos Lilo, di Denpasar, Senin.
Dia mengatakan bahwa jumlah pemandu wisata liar atau ilegal diketahui berjumlah lebih dari 1.500 orang atau sekitar 30 persen dari jumlah pemandu wisata berlisensi sebanyak 5.265 orang.
Disinyalir ada lebih dari 300 orang pemandu wisata liar yang khusus menggarap divisi mandarin atau pasar wisatawan China.
Padahal wisatawan Negeri Tirai Bambu itu saat ini cukup banyak berkunjung ke Pulau Dewata.
Pihaknya juga menyayangkan adanya beberapa biro perjalanan wisata tak berizin yang turut menyewa pemandu wisata liar.(DWA/T007)
Pramuwisata Liar Rusak Citra Pariwisata
Senin, 11 Juni 2012 14:42 WIB