Tabanan, Bali (ANTARA) -
Menteri Sumber Daya Air China Li Guoying mengunjungi daerah tujuan wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali, Minggu, dalam rangkaian perhelatan World Water Forum Ke-10 di Bali.
Dalam pantauan di lapangan, Menteri Li Guoying dan para delegasi disambut oleh pengelola dan masyarakat setempat dengan karangan bunga dan upacara selamat datang.
Selepas seremoni tersebut, pengelola DTW Jatiluwih bersama anggota kepolisian mengajak Menteri Li Guoying dan rombongan untuk berkeliling melihat areal persawahan dan subak Jatiluwih.
Manajer Operasional DTW Jatiluwih Ketut Purna mengatakan selama kurang lebih satu jam melihat persawahan hingga sistem pengairan yang ada di areal objek wisata Jatiluwih, Tabanan, Menteri Sumber Daya Air China dan para delegasi kagum dengan kondisi sawah yang usianya sudah ratusan tahun di Bali tersebut.
"Menteri China dan delegasi yang datang hari ini sangat terkesan dengan padi yang ada di sawah, terlebih padi tersebut menghasilkan beras merah dalam jangka waktu enam bulan," ujar Ketut Purna.
Selain menanyakan tentang beras merah, Menteri Li Guoying juga menanyakan bagaimana sistem perairan (subak) bisa mengatur pembagian air di areal sawah yang luasnya mencapai 300 hektare tersebut.
"Setelah mendengar cerita penanaman padi hingga panen dan subak, Menteri Sumber Daya Air China ini bercerita akan membawa pengalaman kunjungannya melihat kondisi langsung di areal persawahan hingga sistem subak itu ke negaranya," katanya.
Ketut Purna menjelaskan pihak pengelola DTW Jatiluwih juga meminta bantuan Menteri Li Guoying untuk mempromosikan beras merah ke China dengan tujuan agar produk beras merah khas Jatiluwih ini bisa dikenal oleh warga China.
Selain dikunjungi Menteri Sumber Daya Air China, dalam perhelatan World Water Forum tahun ini, DTW Jatiluwih juga akan menerima kunjungan Presiden RI Joko Widodo dan delegasi pada 24 Mei 2024.
Menurut Ketut Purna, rombongan Presiden Jokowi dan delegasi WWF tiba di Jatiluwih akan diberikan kalungan bunga sebagai tanda penyambutan awal. Setelah itu, rombongan akan disambut dengan tarian tradisional daerah Bali, melihat UMKM hingga kuliner khas desa Jatiluwih.
"Kuliner yang akan disajikan dari DTW Jatiluwih untuk kepala negara dan delegasi yakni, kuliner laklak dan teh beras merah yang merupakan makanan dan minuman khas desa Jatiluwih," imbuhnya.
Ketut Purna menambahkan, saat kunjungan Presiden Jokowi dan delegasi WWF ke objek wisata Jatiluwih, tempat wisata tersebut akan tetap buka seperti biasanya, namun ada yang tidak bisa dilalui para wisatawan saat rombongan tiba di DTW Jatiluwih.
"Untuk lokasi yang menjadi tempat Presiden dan delegasi berada itu akan dikosongkan atau tidak diperbolehkan para wisatawan berada di tempat itu. Namun, pada jarak 200 hingga 300 meter dari rombongan wisatawan masih diperbolehkan menikmati keindahan objek wisata Jatiluwih," katanya.