Jimbaran (Antara Bali) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo mengatakan, konsep "blue economy" atau ekonomi biru mesti diterapkan sebagai paradigma baru visi perekonomian di Indonesia karena terkait dengan pelestarian lingkungan.
"Blue economy harus mulai diterapkan antara lain melalui pelestarian terumbu karang yang akan mendukung konsep tersebut," kata Sharif Cicip Sutardjo dalam acara Coral Triangle Day Festival di Jimbaran, Kabupaten Badung, Sabtu.
Menurut dia, konsep ekonomi biru yang bertumpu pada manajemen ekonomi yang didukung pemanfaatan dan pelestarian sumber-sumber kelautan juga selaras dengan bentuk topografis Indonesia yang merupakan negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada.
Ia juga berpendapat, penerapan ekonomi biru juga dinilai merupakan salah satu cara yang efektif dalam menurunkan tingkat emisi karbon.
Apalagi, ujar dia, Indonesia bersama lima negara lainnya yang tergabung dalam Coral Triangle Initiative (CTI) melalui beberapa pertemuan juga telah memprakarsai Coral Triangle Day sebagai wujud keseriusan untuk perlindungan laut dunia.
Wujud keseriusan tersebut, terutama dalam pengelolaan pesisir dan ekosistem terumbu karang di kawasan segitiga terumbu karang yang meliputi negara Indonesia, Malaysia, Filipina, Timor Leste, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon.
Menteri Kelautan dan Perikanan memaparkan, daerah di Indonesia yang dinilai telah menerapkan konsep ekonomi biru dan bisa menjadi contoh antara lain Provinsi Bali.
Pada kesempatan tersebut, Sharif juga meresmikan kantor Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak untuk Nelayan (SPBN).
Bantuan yang diberikan antara lain sarana dan prasarana pengolahan serta pemasaran hasil perikanan sebesar Rp6,3 miliar, kapal Inka Mina berukuran di atas 30 GT sebanyak empat unit dan 12 ribu kartu Nelayan.(*/M038/T007)