Denpasar (ANTARA) - PT Solid Gold Berjangka (SGB) Bali menggandeng PT Bursa Berjangka Jakarta untuk meningkatkan literasi terhadap peluang dan risiko investasi untuk mengenal lebih dalam industri perdagangan berjangka komoditas kepada masyarakat.
Direktur Utama PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ), Stephanus Paulus Lumintang pada acara temu media di Denpasar, Sabtu, mengatakan saat ini tepat untuk berinvestasi dalam instrumen yang beragam, termasuk salah satunya di produk derivatif perdagangan berjangka.
Namum demikian, setiap instrumen investasi memiliki risiko, baik secara langsung dan tidak langsung mempengaruhi tingkat pengembalian dari investasi tersebut.
"Perlu diperhatikan oleh setiap investor adalah bagaimana mengelola dan meminimalkan risiko tersebut, agar tercipta sebuah iklim investasi yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam hal ini, setiap investor harus benar-benar memahami aturan serta resiko dari jenis investasi itu sendiri. Ada rasa keterbukaan (fair), tidak hanya memikirkan sisi positifnya semata," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen PT Solid Gold Berjangka dalam memberikan layanan edukasi kepada masyarakat khususnya di Pulau Dewata agar memahami tawaran peluang dan risiko transaksi di perdagangan berjangka.
Baca juga: Kemenkeu: Anak perlu diajarkan soal investasi
Pimpinan Cabang SGB Bali, Peter Christian Susanto mengakui, pembenahan yang dilakukannya bersama tim telah membuat SGB Bali ke arah yang lebih baik.
Untuk itu, kepada masyarakat yang sedang melirik atau tertarik pada tawaran investasi di perdagangan berjangka, tak perlu khawatir karena SGB Bali #RasaBaru memiliki tagline layanan yang menjadi komitmen perusahaan "Good Service and Good People".
"Kami pastikan, tim konsultan yang mendampingi masyarakat adalah mereka yang berpengalaman dan tersertifikasi di bidang investasi perdagangan berjangka," ucapnya.
Saat ini SGB Bali di dukung pula dengan tim analis pasar dan riset yang berpengalaman dan siap memberikan informasi pasar dan pergerakan harga yang sesuai sehingga mengoptimalkan transaksi para nasabah.
Baca juga: Bank Indonesia usulkan "Bali Investment Center" untuk majukan pertanian
Terkait dengan kegiatan ini, Peter mengatakan bahwa untuk memasyarakatkan industri perdagangan berjangka komoditi maka edukasi yang berkesinambungan diperlukan sebagai langkah nyata agar masyarakat semakin memahami produk-produk deriatif berjangka.
"Melalui edukasi ini, kami coba memperkenalkan beragam produk investasi berjangka yang terbukti cukup menguntungkan, khususnya selama pandemi. Selain itu kami juga mengundang Bursa Berjangka Jakarta, agar masyarakat turut memahami alur transaksi dan mengenali ciri dari perusahaan pialang berjangka yang ilegal dan legal sebagai bentuk sosialisasi berkelanjutan," ujarnya.
PT SGB merupakan kantor pialang berjangka berdiri tahun 2005, sedangkan SGB Bali merupakan salah satu kantor cabang yang berdiri tahun 2018. Sebagai perusahaan pialang berjangka resmi, SGB Bali juga menjadi anggota resmi dari PT Bursa Berjangka Jakarta dan PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero).
Legalitas SGB Bali sebagai perusahaan pialang berjangka yang diakui dan diawasi resmi oleh Bappebti tertuang dalam surat No 0001/BAPPEBTI/PT/7/2018. Di tahun 2020, SGB Bali berhasil mencetak total volume transaksi sebesar 28.759 lot, dan nasabah baru sebanyak 84 nasabah. Di tahun 2021, SGB Bali optimistis mencatat kenaikan total volume transaksi melebihi dari pada tahun 2020.
Baca juga: Pemkab-Kejari Badung kerja sama pendampingan investasi di daerah
Sementara seorang tokoh masyarakat Ratu Ngurah Carang Sari mengapresiasi kegiatan edukasi ini sebagai langkah nyata SGB Bali dalam memulihkan kepercayaan di masyarakat.
"Kami berharap agar manajemen baru SGB Bali dapat menghadirkan suasana berinvestasi yang lebih aman dan nyaman, sehingga peluang investasi yang ditawarkan di sini dapat diterima dan dipahami dengan baik," katanya.
SGB Bali gandeng BBJ kenalkan peluang perdagangan berjangka komoditas
Minggu, 28 Februari 2021 4:49 WIB