Zurich (ANTARA) - Pengiriman vaksin COVID-19 melalui jalur program COVAX yang dikoordinasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendukung negara berpenghasilan rendah dapat dimulai Januari ini.
Hal itu disampaikan oleh direktur imunisasi WHO, Kate O'Brien, saat acara media sosial daring, Kamis (7/1).
"Kami membutuhkan sekitar 7 miliar dolar AS (Rp98,3 triliun) untuk mengirim cukup vaksin ke negara-negara ini hingga akhir 2021. Program tersebut berhasil mengumpulkan dana sekitar 6 miliar (Rp84,3 triliun) dari 7 miliar dolar AS," katanya.
Baca juga: Erick: vaksin yang didatangkan sudah terdaftar di WHO
"Sehingga program tersebut telah memiliki akses untuk 2 miliar lebih dosis vaksin. Kami akan mulai mengirimkannya mungkin akhir Januari, dan kalau tidak, pasti awal Februari hingga pertengahan Februari."
(Sebelumnya, Presiden Jokowi menyatakan Indonesia memesan 329,5 juta dosis vaksin COVID-19 yakni Sinovac (Tiongkok) 3 juta plus 122,5 juta, Novavax (AS-Kanada) 50 juta, Pfizer (Jerman-AS) 50 juta, Covax GAVI 54 juta (kerja sama multilateral WHO-Aliansi Vaksin Dunia/GAVI oleh 171 negara), dan AstraZeneca (Inggris) 50 juta).
Sumber: Reuters