"Kita harus memiliki sikap proaktif. Banyak yang menyatakan bahwa generasi milenial merupakan kaum rebahan, mari kita ubah 'mindset' kita bahwa krisis multidimensi akan menjadikan kita bukan kaum rebahan, tetapi agen perubahan," kata Sandiaga Uno saat menjadi pembicara dalam acara yang dikemas virtual bertajuk "Capacity Building 2020 GENBI Bali, Tantangan Era New Normal Membangkitkan Semangat Generasi Muda Berkarya" itu, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, di tengah kondisi krisis multidimensi ini yang sekarang beranjak menjadi resesi, maka hendaknya semua bertransformasi dengan mengandopsi kerja "4 AS" yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas dan kerja ikhlas.
"Solusinya menurut saya, ada di tangan-tangan anak muda yang bersemangat untuk berkarya. Di tengah banyaknya lapangan kerja yang hilang, khususnya di bidang pariwisata, mari kita lihat masalahnya, gali peluang dan ciptakan solusinya," katanya.
Penciptaan lapangan kerja, lanjut dia, tidak saja bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga untuk diri sendiri dan lingkungan sekitar kita.
Sandiaga Uno menyebut apapun yang menjadi cita-cita generasi muda tetap harus diselipkan semangat untuk mandiri, karena itulah yang membuat bangsa kita menjadi besar.
"Permulaan yang sulit, tentu akan menciptakan karakter yang kuat. Semakin besar tantangan, maka semakin besar kesuksesan," kata mantan Calon Wakil Presiden pada Pemilu 2019 itu.
Baca juga: BI-Pemprov Bali luncurkan digitalisasi tempat wisata dan web pasar di Tabanan (video)
Dalam kesempatan itu, Sandiaga Uno juga mengajak 225 mahasiswa yang menerima beasiswa dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali tersebut memanfaatkan beasiswa dengan sebaik-baiknya dan juga mengutamakan penggunaan produk-produk lokal.
"Kalian semua beruntung mendapatkan anugerah beasiswa. Demikian juga dengan saya, kalau dulu saya tanpa beasiswa mungkin tidak bisa sampai di titik ini," katanya.
Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan Bank Indonesia telah menyiapkan Generasi Baru Indonesia (GenBI) sebagai wadah penerima beasiswa untuk mengasah berbagai macam kecerdasan, mengoptimalkan berbagai bakat dan potensi kepemimpinan.
"Salah satu wadah pembinaan itu adalah yang diikuti saat ini, yaitu Capacity Building GenBI 2020. Peserta akan dilatih kemampuan berkomunikasi, strategi menghadapi era normal baru, bagaimana melihat peluang di masa pandemi dan peningkatan kemampuan public speaking," ujarnya.
Pada 2020, program beasiswa diberikan kepada 225 orang mahasiswa jenjang sarjana (S1) reguler di dua perguruan tinggi negeri yaitu Universitas Udayana dan Universitas Pendidikan Ganesha serta dua perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Pendidikan Nasional dan Universitas Warmadewa.
Menurut Trisno, hingga saat ini, biaya pendidikan yang relatif tinggi menjadi salah satu tantangan terbesar penyelenggaraan pendidikan di Indonesia.
Baca juga: BI: Kredit perbankan di Bali mulai meningkat
"Besarnya biaya pendidikan tinggi di Indonesia, banyak membuat generasi muda yang berprestasi tidak mampu melanjutkan studi. Sebagai bentuk kepekaan dan perwujudan kepedulian akan kondisi tersebut, Bank Indonesia melalui program sosialnya berupaya berperan aktif dalam peningkatan kualias masa depan sumber daya manusia melalui program beasiswa," ucapnya.
Trisno berharap dengan kegiatan tersebut mampu mengakselerasi penguatan SDM GenBI Provinsi Bali yang berkompetensi tinggi, dan berkepribadian luhur, guna mencetak pemimpin-pemimpin bangsa di masa yang akan datang.
Selain Sandiaga Uno, dalam acara tersebut juga menghadirkan narasumber Aqua Dwipayana, Savero Karamiveta Dwipayana dan Akbari Madjid.