"Kegiatan kesiapan pengamanan Pilkada Serentak untuk memastikan tugas perbantuan dari Jajaran Kodam IX/Udayana dalam rangka Pilkada Serentak sudah terkonsep dengan jelas, sehingga diharapkan pelaksanaan perbantuan kekuatan TNI kepada Polri dan Pemda bisa berjalan dengan baik," kata Pangdam dalam keterangan persnya di Denpasar, Senin.
Ia mengatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2020 yang dilaksanakan pada 9 Desember 2020 ini mendapat perhatian khusus terutama dari segi keamanan dan kondusifitas wilayah dalam proses tahap pelaksanaannya.
Tercatat ada enam Kabupaten/Kota yang akan melaksanakan Pilkada Serentak diantaranya Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem.
"Segala bentuk potensi-potensi kerawanan yang secara umum di masing-masing Kodim hampir sama, harus diperhatikan berdasarkan perkembangan situasi di lapangan,"kata Pangdam Kurnia Dewantara.
Baca juga: Danrem 163 tegaskan netralitas TNI selama Pilkada 2020
Baca juga: Danrem 163 tegaskan netralitas TNI selama Pilkada 2020
Dalam penyelenggaraan Pilkada ini, Ia menekankan agar batas-batas kewenangan TNI segera dirumuskan dan dibakukan dalam operasi ini.
"Kalau perlu, dari Korem membuatkan SOP yang jelas dan dirangkum dalam buku saku yang dibawa oleh setiap prajurit di lapangan, serta juga agar dilaksanakan sosialisasi dan simulasi untuk mekanisme Komando Kendali (Kodal) pada saat permintaan bantuan personel,"ucapnya.
Pangdam menekankan kepada seluruh prajurit untuk tetap menjaga netralitas TNI dalam melaksanakan tugas selama Pilkada 2020.
Sementara itu, Danrem 163/WSA Brigjen TNI Husein Sagaf, menjelaskan untuk pengamanan Bali dalam situasi aman terkendali. Namun, minusnya sektor perekonomian akibat COVID-19 yang 70 persen tergantung dari sektor pariwisata, akan berpengaruh terhadap pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020.
"Sesuai data Pemilu dan Pilkada yang digelar sejak Tahun 2014, hampir tidak ada kerusuhan, artinya selama pelaksanaan sebelumnya berjalan aman dan lancar. Sehingga diharapkan dan diprediksikan pada pelaksanaan Pilkada Tahun 2020 di Bali nanti akan dapat berjalan dengan aman," kata Danrem.
Ia menjelskan beberapa kerawanan saat tahapan Pilkada diantaranya mulai dari pendaftaran Paslon, kegiatan kampanye, masa tenang, pemungutan suara, penetapan calon terpilih dan saat terjadinya pelanggaran protokol kesehatan.
"Dari seluruh kegiatan rencana pengamanan Pilkada yang kami laporkan tersebut, maka dapat kami simpulkan bahwa Jajaran Korem 163/Wira Satya siap untuk melaksanakan tugas perbantuan kepada Polri dalam rangka pengamanan Pilkada 2020. Untuk mengantisipasi kerawanan juga berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu," tegasnya.