Denpasar (Antara Bali) - Suguhan drama teatrikal yang mengisahkan tentang kesengsaraan Yesus Kritus, "menyihir" ribuan jemaat Katolik yang mengikuti ibadah Jumat Agung di Gereja Katedral Denpasar, Jumat.
Bahkan sejumlah jemaat yang merupakan kaum ibu dan anak-anak tampak menangis saat menyaksikan drama yang berjudul "Jalan Salib Hidup" itu.
Kisah sengsara, wafat dan kebangkitan Yesus 2000 tahun silam itu dihidupkan kembali melalui drama yang diperankan kaum muda katolik ibu kota Provinsi Bali tersebut.
Menurut Pastor Paroki Katedral Denpasar Romo Kris Ratu, SVD, kisah itu diawali dengan penangkapan Yesus di Taman Zaitun, Yerusalem, oleh para serdadu Yahudi.
Yesus lalu dibawa menghadap imam besar yang berkuasa di Yerusalem waktu itu, Pilatus. Pada zaman itu saat Paskah, Pilatus biasanya memiliki hak untuk membebaskan salah satu penjahat yang penggantinya adalah Yesus.
Yesus kemudian dianiaya dan disengsarakan mulai dari kediaman Pilatus serta dipaksa memanggul salib sampai ke Bukit Tengkorak yang disebut Golgota.
"Penggalan drama kisah kematian Yesus tersebut inilah yang dimainkan oleh anak muda katolik Denpasar. Drama ini sangat membantu umat untuk ikut menghayati pesan-pesan kisah sengsara Kristus," ujarnya.(IGT)