Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Katedral Denpasar menyederhanakan rangkaian acara Pekan Suci dan perayaan Paskah Tahun 2021, yang berlangsung pada masa pandemi COVID-19.
Ketua II Bidang Aksi Kemasyarakatan Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Katedral Denpasar Yohanes Vitalis Alexander di Katedral Denpasar, Bali, Jumat, mengatakan bahwa prosesi Jumat Agung disederhanakan.
"Dalam prosesnya ada beberapa sesi yang disederhanakan, misalnya prosesi penciuman salib ditiadakan, diganti dengan penghormatan salib dari tempat duduk masing-masing," katanya.
Jumlah orang yang mengikuti misa Jumat Agung di gereja juga dibatasi 700 orang.
"Jadi sekarang dibatasi 700 umat per misa, dari kapasitas kami di sini 2.500 orang," kata Alexander selaku Ketua Satuan Tugas Paskah 2021.
"Umat yang bisa mengikuti misa secara offline (luring) adalah umat yang sehat dan tidak sakit. Untuk ibu hamil dan lansia di atas 65 tahun diminta mengikuti misa secara online (daring) melalui streaming YouTube," ia menambahkan.
Baca juga: Jemaat di Gereja Katedral Denpasar patuhi protokol kesehatan
Selain itu, ia mengatakan, prosesi daun palma di luar gedung gereja pada Minggu Palma ditiadakan dan pemberkatan daun palma dilakukan di satu ruangan dengan pengaturan ketat.
Pada Kamis Putih, ia mengatakan, ritus pembasuhan kaki ditiadakan dan diganti dengan waktu hening beberapa menit untuk merenungkan Kasih Tuhan.
Gereja juga meniadakan prosesi tuguran setelah perayaan Perjamuan Malam Terakhir dan meminta umat berdoa bersama di rumah masing-masing. Upacara cahaya di luar gereja pada Sabtu Suci juga ditiadakan.
Alexander menjelaskan pula bahwa 100 anggota jemaat gereja dilibatkan dalam pengamanan kegiatan di katedral.
"Dari pihak kepolisian juga sudah melakukan sterilisasi dari pukul 04.00 WITA... Syukur tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan," katanya.
Baca juga: Gereja Katedral Denpasar terapkan protokol kesehatan dengan ketat
Ketua II Bidang Aksi Kemasyarakatan Dewan Pastoral Paroki Gereja Katolik Katedral Denpasar Yohanes Vitalis Alexander di Katedral Denpasar, Bali, Jumat, mengatakan bahwa prosesi Jumat Agung disederhanakan.
"Dalam prosesnya ada beberapa sesi yang disederhanakan, misalnya prosesi penciuman salib ditiadakan, diganti dengan penghormatan salib dari tempat duduk masing-masing," katanya.
Jumlah orang yang mengikuti misa Jumat Agung di gereja juga dibatasi 700 orang.
"Jadi sekarang dibatasi 700 umat per misa, dari kapasitas kami di sini 2.500 orang," kata Alexander selaku Ketua Satuan Tugas Paskah 2021.
"Umat yang bisa mengikuti misa secara offline (luring) adalah umat yang sehat dan tidak sakit. Untuk ibu hamil dan lansia di atas 65 tahun diminta mengikuti misa secara online (daring) melalui streaming YouTube," ia menambahkan.
Baca juga: Jemaat di Gereja Katedral Denpasar patuhi protokol kesehatan
Selain itu, ia mengatakan, prosesi daun palma di luar gedung gereja pada Minggu Palma ditiadakan dan pemberkatan daun palma dilakukan di satu ruangan dengan pengaturan ketat.
Pada Kamis Putih, ia mengatakan, ritus pembasuhan kaki ditiadakan dan diganti dengan waktu hening beberapa menit untuk merenungkan Kasih Tuhan.
Gereja juga meniadakan prosesi tuguran setelah perayaan Perjamuan Malam Terakhir dan meminta umat berdoa bersama di rumah masing-masing. Upacara cahaya di luar gereja pada Sabtu Suci juga ditiadakan.
Alexander menjelaskan pula bahwa 100 anggota jemaat gereja dilibatkan dalam pengamanan kegiatan di katedral.
"Dari pihak kepolisian juga sudah melakukan sterilisasi dari pukul 04.00 WITA... Syukur tidak ditemukan barang-barang yang mencurigakan," katanya.
Baca juga: Gereja Katedral Denpasar terapkan protokol kesehatan dengan ketat