Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto menyebut peluang Indonesia untuk bisa keluar sebagai juara di SEA Games 2019 Filipina tergolong mustahil.
"Kalau jadi juara umum semua pasti ingin, tapi kami realistis tidak mungkin (juara pertama). Juara kedua juga tidak mungkin," ujar Gatot saat menghadiri peluncuran kampanye dukungan Gojek untuk SEA Games di Gelora Bung Karno, Senin.
Pada ajang multieven ini Indonesia memang ditargetkan bisa membawa pulang 45 medali emas. Target itu berkaca pada hasil saat di SEA Games 2017 di Malaysia, di mana Indonesia meraih 38 medali emas.
Akan tetapi, Gatot beranggapan bahwa untuk menjadi juara di SEA Games bukanlah target yang realistis. Kata dia, banyak hal yang mesti dipertimbangkan seperti faktor teknis dan non teknis, seperti cabor usulan yang bukan jadi unggulan Indonesia.
Baca juga: 2.778 pelari beri dukungan untuk Indonesia di SEA Games
Baca juga: KOI: terpenuhi, anggaran kontingen Indonesia untuk SEA Games
"Di SEA Games, hanya atletik dan renang yang wajib tidak boleh diubah-ubah, sedangkan yang lain-lain tergantung usulan tuan rumah dengan persetujuan para anggota SEA Games Federation Council," .
"Meskipun dalam Pasal 34.4 dari SEA Games Charter and Rules disebutkan bahwa minimum harus ada 14 cabang olahraga Olimpiade dan maksimun 8 cabang olahraga non Olimpiade (termasuk pencak silat)," kata dia.
Meski seperti telah melempar handuk putih di SEA Games ini, ia berharap kontingen Indonesia mampu mendulang emas sebanyak-banyaknya melebihi target yang ditetapkan.
"Kita harus optimistis, tapi tetap realistis. Tapi kita harus tau ukuran-ukuran kemampuan negara lain itu seperti apa," kata dia.