Denpasar (Antara Bali) - Jajaran DPRD Bali mensinyalir meningkatnya penyebaran HIV dan AIDS di Pulau Dewata seiring dengan menjamurnya kafe remang-remang yang dijadikan tempat praktek prostitusi terselubung.
"Hal itu berdasarkan data bahwa sekitar 1.000 orang pekerja seks komersial (PSK) di Bali terinfeksi HIV/AIDS, di mana sebagian besar adalah PSK yang prakteknya secara terselubung," kata Ketua Komisi I DPRD Bali Made Arjaya di Denpasar, Senin.
Dia menjelaskan, pihaknya menduga para pekerja seks tersebut menjadikan kafe yang saat ini semakin marak sebagai tempat bertransaksi seks.
Oleh karena itu, tambah Arjaya, pihaknya meminta kepada pihak terkait untuk memberantas tempat-tempat yang dijadikan pratek terselubung tersebut karena disinyalir menjadi penyebab penyebaran HIV/AIDS.
"Berdasarkan data yang kami miliki dari ribuan kasus penyakit yang mematikan itu, 67 persennya terjadi karena hubungan seksual yang tidak aman atau berganti-ganti pasangan," ujarnya.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi IV DPRD Bali Ketut Kariyasa Adnyana mengatakan, kafe remang-ramang disinyalir sebagai tempat praktek prostitusi terselubung, palagi sebagian besar keberadaanya tidak mengantongi izin yang sah.
"Kafe-kafe itu sudah menyebar sampai ke pelosok desa di wilayah Pulau Dewata. Kondisi itu tentu mengkhawatirkan karena membuat penyebaran HIV/AIDS semakin luas, apalagi korbannya tak sedikit menimpa ibu-ibu rumah tangga di desa yang tertular lewat suaminya," katanya .(**)
Penyebaran HIV/AIDS Seiring Maraknya Kafe
Senin, 5 Desember 2011 11:39 WIB