London, Inggris (ANTARA) - Direktur performa atletik Inggris Neil Black mengundurkan diri, kata badan atletik Inggris itu seperti dikutip AFP, setelah Black menyatakan akan mengkaji lagi posisinya menyusul skorsing terhadap mantan pelatih juara Olimpiade Mo Farah, Alberto Salazar.
Skorsing empat tahun kepada Salazar pekan lalu dikenakan setelah hasil investigasi Badan Anti-Doping Amerika Serikat (USADA) terhadap tim pelatihan Proyek Orgeon di Portland yang dikelola Salazar dan mendapat dukungan finansial dari Nike itu.
Black tengah menjabat ketika UK Athletics menunjuk Salazar sebagai konsultan untuk program daya tahannya pada 2013. Sebelumnya Black menyebut Salazar orang jenius.
Pada 2015, ketika USADA menyelidiki potensi pelanggaran doping, Salazar tengah melatih Farah yang dia antarkan menjadi juara Olimpiade empat kali. UK Athletics sudah mengkaji hubungan Salazar dengan Farah saat itu dan sudah menyimpulkan "tidak ada alasan untuk khawatir."
Baca juga: PB PASI keluhkan Stadion Madya tercemari puntung rokok
Tak ada petunjuk Black melakukan pelanggaran. Black masih menjadi pengawas untuk keterlibatan Farah pada Chicago Marathon yang direncanakan akhir pekan ini tetapi sudah menyatakan akan mengkaji posisinya setelah larangan kepada Salazar itu.
Pernyataan dari badan atletik Inggris menyebutkan, "UK Athletics sudah mengumumkan bahwa Neil Black akan meninggalkan perannya sebagai direktur kinerja pada akhir Oktober."
Black membahas masalah Salazar pada Senin sekembalinya dari Kejuaraan Dunia Atletik di Doha di mana Inggris Raya cuma meraih lima medali yang merupakan pencapaian terburuk sejak 2005.
Baca juga: Atlet Maria Londa tetap bersyukur
Ketua IAAF Sebastian Coe mengatakan Minggu bahwa Unit Integritas Atletik (AIU) akan mengkaji kasus doping Salazar menyusul seruan untuk menyelidiki atlet-atlet yang punya tautan kepada sang pelatih.
Salazar, mantan pelarih maratorn terkemuka, membantah memberikan doping kepada atlet-atletnya dan bersumpah untuk mengajukan banding, demikian AFP.
Direktur atletik Inggris mundur pascaskandal doping Salazar
Rabu, 9 Oktober 2019 7:11 WIB