Timika (ANTARA) - Komandan Brigade Infanteri 20 Ima Jaya Keramo/Divisi 3 Kostrad Kolonel Inf Charles Sagala menyebut situasi kamtibmas di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya dan Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, kini berangsur-angsur kondusif sehingga diharapkan arus pengungsian warga dari kedua wilayah itu semakin berkurang.
"Situasi di Wamena maupun Ilaga sekarang sudah mulai kondusif. Diharapkan ke depan tidak ada lagi arus pengungsian warga ke Timika," kata Kolonel Sagala usai memimpin upacara peringatan HUT ke-74 TNI di Lapangan Timika Indah, Sabtu.
Baca juga: Papua Terkini - Presiden imbau masyarakat Papua antisipasi fitnah
Menurut dia, hingga kini belum ada rencana pengiriman pasukan TNI dari Timika ke Ilaga, wilayah yang dilanda teror penembakan oleh Kelompok Separatis Bersenjata/KKSB dalam beberapa pekan terakhir.
"Tidak ada pengiriman pasukan TNI ke sana. Situasi di sana sudah ditangani oleh aparat TNI dan Polri yang sudah ada di daerah itu," katanya.
Baca juga: Terkait posting Papua, aktivis Dandhy Dwi Laksono ditangkap Polda Metro
Gelombang pengungsian warga Wamena dan Ilaga ke Timika dimulai sejak 27 September 2019 pasca kerusuhan massa yang melanda Wamena pada 23 September 2019 dan kasus penembakan dua tukang ojek dan seorang penjaga kios di Ilaga pada 28 September 2019.
Hingga 4 Oktober, jumlah pengungsi dari dua wilayah itu ke Timika sudah mencapai 776 orang yaitu pengungsi dari Wamena sebanyak 316 orang dan pengungsi dari Ilaga 286 orang.
Pada Sabtu pagi sebanyak 40 orang pengungsi dari Wamena kembali tiba di Timika. Mereka dievakuasi dari Wamena menggunakan penerbangan pesawat Hercules TNI AU, dua orang di antaranya anak-anak.
Sementara, pengungsi dari Ilaga yang tiba di Timika pada Sabtu siang mencapai lebih dari 100 orang yang diangkut pesawat perintis dengan 10 kali penerbangan dari Ilaga.
Para pengungsi dari Wamena dan Ilaga yang tiba di Timika pada Sabtu siang itu sebagian besar ditampung sementara di Gedung Tongkonan milik Ikatan Keluarga Toraja/IKT Mimika Jalan Sam Ratulangi, Sempan.
Sebagian lagi ditampung di Sekretariat Kerukunan Keluarga Jawa Bersatu/KKJB Mimika dan yang lainnya mengungsi sementara di rumah keluarga dan kerabat mereka di Timika.