Denpasar (ANTARA) - Sebanyak 64 warga yang sebelumnya menjadi perantau di Wamena, Papua, diungsikan ke kampung halaman masing - masing, dengan menggunakan pesawat angkut berat C-130 Hercules TNI AU, menyinggahi Bali, karena ada yang berasal dari Pulau Dewata.
"Sebelumnya dari Wamena, Timika terus Ambon, kemudian di Makassar menurunkan dari sebagian dari pengungsi, terus dari Makassar ke Bali, jadi sekitar lima orang turun di Bali," kata Kepala Penerangan dan Perpustakaan Pangkalan Udara TNI AU I Gusti Ngurah Rai Kapten Sus Dani Kusdani, di Badung, Kamis.
"Jumlah total semua yang ikut di pesawat dan transit di Bali itu ada 64 orang, dan nanti dari Bali ini menuju Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, nanti dari Halim diterbangkan kembali ke tujuan masing-masing," kata dia.
Ia menjelaskan para pengungsi transit di Bali sekitar 1,5 jam, baik untuk makan siang, beristirahat hingga memeriksa kesehatan khususnya bagi anak-anak.
Ia menambahkan asal para pengungsi didominasi warga dari Pulau Jawa, yaitu Semarang dan Lumajang.
"Sekarang masih koordinasi dengan kepala Dinas Operasi Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai. Soalnya tadi tidak ada info turun di sini (Bali). Mereka ini pulangnya nanti pakai jalur darat dengan bus," kata dia.
Juga baca: 50 pengungsi dari Wamena tiba di Magetan
Juga baca: Pengungsi Wamena sudah tinggalkan Lanud Timika
Juga baca: TNI AU kerahkan empat Hercules untuk evakuasi korban kerusuhan Wamena