Negara (Antara Bali) - Warga Desa Blimbingsari, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, mengeluhkan dan memprotes keberadaan sejumlah peternakan ayam di desa tersebut karena menyebarkan bau busuk yang menyengat.
Beberapa warga di Jembrana, Minggu mengatakan, mereka sudah menyampaikan surat keberatan kepada desa setempat dengan harapan peternakan ayam tersebut bisa dikelola tanpa mengganggu lingkungan.
Beberapa warga di Jembrana, Minggu mengatakan, mereka sudah menyampaikan surat keberatan kepada desa setempat dengan harapan peternakan ayam tersebut bisa dikelola tanpa mengganggu lingkungan.
Menurut warga, pada saat-saat tertentu, bau dari peternakan ayam ini bisa mencapai radius satu kilometer dan rumah warga di sekitarnya dipenuhi lalat.
"Biasanya lalat muncul saat masa panen ayam di peternakan. Kalau sudah begitu kami jadi tersiksa. Sudah bau, banyak lagi lalatnya," kata salah seorang warga.
Warga mengaku, mereka tidak melarang keberadaan usaha peternakan ayam tersebut, apalagi rata-rata dimiliki oleh warga setempat.
Mereka hanya minta pemilik juga memikirkan dampak bau dan lalat yang dirasakan oleh warga.
Warga yang tidak mau namanya disebutkan ini mengungkapkan, di dua dusun, yakni Ambyarsari dan Blimbingsari ada lebih dari lima peternakan ayam.
Ia menyinyalir, ada beberapa peternakan ayam yang belum memiliki izin dan persetujuan dari warga penyanding.
Kepala Desa Blimbingsari I Made John Ronny saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya keluhan warganya terkait peternakan ayam tersebut.
"Kami sudah melakukan koordinasi dengan pemkab khususnya terkait penertiban izin untuk peternakan ayam itu," katanya.*