Washington (ANTARA) - Pengemudi Uber Technologies Inc's di enam kota besar AS berencana untuk mematikan aplikasi mereka selama 12 jam pada 8 Mei untuk memprotes penghasilan yang rendah dan kondisi kerja.
Pengemudi di San Francisco, Chicago, Los Angeles, San Diego, Philadelphia dan Washington DC akan mematikan aplikasi mereka pada hari itu, dua hari sebelum debut pasar yang direncanakan perusahaan tersebut.
Mereka berencana mematikan aplikasi saat protes terpisah dilakukan di luar kantor pusat Uber di San Francisco, kata seorang wanita juru bicara bagi Gig Woerkers Rising, perusahaan pekerja bendi, kepada Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi.
"Ratusan pengemudi" diperkirakan bergabung dalam protes gabungan itu, dan Los Angels serta San Francisco diperkirakan menyaksikan paling banyak orang berkumpul, kata Clarkson pada Senin.
Tuntutan pengemudi tersebut juga meliputi rencana keuntungan karyawan seperti perawatan kesehatan, bayaran saat libur dan perwakilan di susunan manajemen Uber.
Uber berencana menetapkan harga IPO-nya pada 9 Mei dan memulai perdagangan di Pasar Bursa New York hari berikutnya, kata orang mengetahui rencana itu.
"IPO Uber akan memasukkan jutaan dolar ke kantung pengelola, tapi pengemudi yang menyediakan layanan dan menjadi inti perusahaan tak memperoleh apa-apa" kata Clarkson.
Untuk meningkatkan hubungan dengan pengemudi, Uber telah mengumumkan rencana untuk menawarkan bonus uang kontan buat pengemudinya yang lebih aktif dengan pilihan untuk membeli saham di debut pasar perusahaan tersebut.
Uber tidak menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Sumber: Reuters
Pengemudi Uber di Ameika adakan aksi protes
Selasa, 30 April 2019 8:35 WIB