Karangasem (Antara Bali) - Petani salak di Kabupaten Karangasem mengatasi jatuhnya harga dengan mengolahnnya menjadi produk "wine" salak.
"Sebagai solusi menyikapi masalah harga yang jatuh saat musim panen, kami berupaya memaksimalkan peluang salak diolah menjadi produk wine," kata Ketua Kelompok Tani Dukuh Lestari, Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, I Wayan Suparta, Jumat.
Untuk memproduksi wine salak sebagai salah satu alternatif mengolah buah salak, menurut dia, telah dibentuk badan usaha bernama CV Dukuh Lestari yang difokuskan pada proses produksi wine.
"Harga salak selalu jatuh saat panen raya. Satu-satunya solusi yang paling memungkinka, mengemaskan dalam bentuk lain, seperti wine salak," katanya.
Untuk pemasaran, wine salak produksi CV. Dukuh Lestari diberi label "Salaca Wine" atau anggur buah salak. Kapasitas produksinya pun mencapai 6.000 lite per bulan. Empat kilogram salak dapat menjadi satu liter wine.
"Dengan pengolahan wine itu, kami menyerap produk salak petani sebanyak 18 ton," jelasnya. (*/T007)