Denpasar (Antaranews Bali) - Sebanyak 1.250 personel TNI-Polri melakukan operasi gabungan penegakan dan ketertiban (Gaktib) dan operasi yustisi, guna mewujudkan disiplin anggota dan masyarakat di Pulau Dewata.
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto di Lapangan Puputan Niti Mandala Renon Denpasar, Jumat, mengatakan opersi ini bukan sekadar rutinitas semata, namun melihat sejauh mana kedisiplinan anggota dan masyarakat dalam tertib berlalulintas.
"Kami ingin mengetahui sejauh mana penurunan angka pelanggaran disiplin dan tata tertib, penurunan angka pelanggaran lalu lintas dan penurunan angka pelanggaran pidana prajurit maupun PNS TNI," kata Benny.
Tujuan lain dar kegiatan ini, lanjut jenderal bintang dua ini, untuk pencegahan dan penyelesaian pelanggaran hukum bagi prajurit dan PNS TNI, sehingga kepatuhan terhadap norma, peraturan dan hukum dapat ditegakkan, baik atas kesadaran individu maupun secara struktural formal.
Ia mengharapkan, melalui proses ini dapat memunculkan inovasi-inovasi baru yang lebih cerdas sehingga ke depan akan lebih optimal dalam mendukung efektivitas pencapaian tugas pokok TNI-Polri.
Opersi gabungan yang mengusung tema "Dengan Operasi Gaktib TA 2019, Polisi Militer Berkomitmen Meningkatkan Disiplin, Ketaatan Hukum, Dedikasi Dan Loyalitas Prajurit Dalam Mendukung Tupok TNI Guna Mewujudkan Bersama Rakyat TNI Kuat", sehingga dapat memelihara dan meningkatkan harmonisasi dengan rakyat.
"Bersama rakyat TNI kuat, hebat, profesional dan siap mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian," ujarnya.
Ribuan personel dari satuan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara, Kepolisian Polda Bali, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Imigrasi, Bea Cukai dan Pegawai Negeri Sipil jajaran Garnizun Denpasar itu, Benny juga memaparkan hasil evaluasi pelaksanaan Operasi Gaktib dan Operasi Yustisi Tahun 2018.
Dimana dari data itu, menunjukkan masih terjadi kenaikan pada beberapa kasus pelanggaran seperti desersi, mangkir, pelanggaran disiplin dan pelanggaran lalu lintas.
"Namun ada juga hal-hal positif dari data ini yakni menurunnya kasus-kasus di bidang narkotika, psykotropika, penyalahgunaan senjata api, bahN peledak dan perkelahian antara TNI dan Polri, serta masyarakat," katanya.
Hal tersebut yang menjadi pertimbangan pimpinan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, bahwa melalui operasi yang digelar secara rutin diharapkan dapat meningkatkan ketaatan pada aturan dan menumbuhkan budaya disiplin di lingkungan TNI.
"Segala upaya ini memerlukan dukungan dan kerja sama dari para pimpinan ditiap satuan karena para pemimpinlah yang bertanggungjawab dan menjadi teladan kedisiplinan bagi seluruh bawahannya," katanya.
Benny menyampaikan amanat Panglima TNI, bahwa Tahun 2019 merupakan tahun politik, dimana akan dilaksanakan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara serentak dan pemilihan anggota legislatif. Oleh karenanya, TNI berkomitmen dan memastikan bahwa kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan aman dan sukses sehingga stabilitas nasional selama, sebelum, dan setelah pemilihan dapat terjaga dengan baik.
"Dalam menyikapi situasi ini, seluruh prajurit TNI agar bersikap netral dan tidak terseret kearah dunia politik," katanya didampingi Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Kasuri.
1.250 personel TNI-Polri lakukan operasi gabungan di Bali
Jumat, 8 Februari 2019 14:45 WIB