Singaraja (Antaranews Bali) - Program Studi Pendidikan Teknik Informatika, Undiksha Singaraja, Bali, mengembangkan pembelajaran berbasis animasi 3-D di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Buleleng dan Tabanan.
"Hal itu merupakan bagian dari Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang kami adakan dalam bentuk Pelatihan Pemanfaatan Animasi 3-D di SLB," kata Dosen Pendidikan Teknik Informatika Undiksha, Gede Aditra Pradnyana, S.Kom., M.Kom., di Singaraja, Buleleng, Bali, Rabu.
Dosen yang juga ketua pelaksana itu mengatakan pelatihan ini dilakukan untuk menyiapkan Sekolah Luar Biasa dalam menyongsong Revolusi Industri 4.0.
"Pelatihan berupa pemanfaatan media pembelajaran berbasis animasi 3-Dimensi untuk mata pelajaran Matematika itu dilaksanakan di SLB Negeri 1 Tabanan pada 9 Agustus dan di SLB Negeri 2 Buleleng pada 30 Juli," katanya.
Menurut Gede Aditya, pelatihan dilaksanakan secara menarik dan tidak membosankan karena media dilengkapi dengan berbagai animasi kartun yang dirancang dengan teknologi 3D.
Juga diisi contoh-contoh seperti benda di sekitar anak dengan bentuk yang variatif, serta pewarnaan dan tampilan yang menarik, yang telah disesuaikan dengan kebutuhan anak penyandang tunagrahita.
"Dengan menerapkan media pembelajaran berbasis animasi 3D diharapkan guru-guru di SLB dapat terbantu dalam menyampaikan materi, sehingga hal ini berdampak positif pada peningkatan kualitas mengajar guru dan kemampuan siswa di SLB, khususnya pelajaran matematika," katanya.
Senada dengan itu, Sekretaris Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undiksha Putu Indah Rahmawati, M.Bis.,Ph.D mengatakan kegiatan pelatihan ini sangat bermanfaat sehingga harus dilakukan berkelanjutan.
"Ini kegiatan pengabdian masyarakat yang disambut positif oleh guru-guru di SLB Negeri 2 Buleleng maupun SLB Negeri 1 Tabanan," katanya.
Menurut dia, pengetahuan ini sangat penting bagi guru-guru agar bisa meningkatkan kualitas belajar mengajar di zaman teknologi yang semakin canggih, apalagi banyak guru-guru yang memberikan masukan terkait media animasi 3D yang didemonstrasikan.
"Masukan-masukan itu bisa menjadi perbaikan media pembelajaran selanjutnya," katanya. (WDY)