Makassar (Antaranews Bali) - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh jajaran TNI dan Polri untuk menjaga netralitas dalam setiap perhelatan politik.
"Saya sebagai panglima tertinggi mengingatkan netralitas TNI dan Polri dalam setiap perhelatan politik setiap lima tahun karena telah diamanatkan undang-undang," kata Presiden Jokowi saat memberikan pengarahan kepada ribuan Babinsa di Balai Prajurit Jenderal Jusuf Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu.
Presiden menekankan pentingnya netralitas TNI dan Polri sebagai bagian dari pengamanan negara di bawah pemerintahan yang sah serta telah diatur dalam peraturan.
"Politik TNI adalah politik negara. Kesetiaan TNI adalah kesetiaan pada negara. Negara adalah rakyat dan pemerintah yang sah. Jadi, TNI dan Polri harus setia pada rakyat sesuai amanat undang-undang," katanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan stabilitas politik dan keamanan saat ini kondusif karena TNI maupun Polri telah solid sehingga kewibawaan dan citra di mata publik sangat baik.
Kendati demikian, kata Presiden, masih ada perhelatan politik pemilihan legislatif dan pemilihan presiden pada tahun mendatang sehingga netralias aparat tersebut harus dipertahankan agar publik tetap percaya netralitas TNI-Polri dalam menghadapi pesta demokrasi.
Dengan solidnya TNI-Polri maka tentu orang akan berpikir serta tidak akan berbuat macam-macam.
"Kuncinya adalah persatuan dan kesatuan, ini akan menjadi kunci pembangunan yang baik di Indonesia," papar mantan Wali Kota Solo ini kepada hadirin.
Menurut Jokowi, kepercayaan publik terhadap TNI saat ini berada paling puncak bersama presiden dan KPK.
"Saya berharap jangan sampai kepercayaan dibuat keliru sehingga kepercayaan itu hilang. Mencari kepercayaan itu tidak bisa dinilai dengan uang, maka harus dijaga betul," tuturnya. (WDY)