Denpasar (ANTARA) - Bersama staf Humas DPRD Jambi, belasan wartawan dari berbagai media cetak dan daring/online dari Jambi yang biasa meliput kegiatan DPRD "menyerbu" Kantor LKBN Antara Biro Bali di Jalan Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali, 23 Juli 2018.
"Minggu (22/7) malam, kami sudah tiba di Bali. Paginya, kami berkunjung ke DPRD Provinsi Bali dan siangnya menyempatkan singgah ke Antara sini untuk belajar tentang hubungan teman-teman media dengan DPRD disini," ucap Kasubag Humas dan Protokol Sekretariat DPRD Provinsi Jambi, H Ahmad Darmadi.
Sebagai pimpinan rombongan, ia menjelaskan kunjungan ke DPRD Provinsi Bali dan LKBN Antara Biro Bali itu bertujuan untuk mengetahui kerja sama antara Humas DPRD dengan wartawan di Pulau Dewata. "Kami ingin belajar bentuk-bentuk kerja sama yang mungkin lebih baik untuk kami kembangkan di Jambi," harapnya, didampingi staf Humas DPRD Jambi, Indra Jaya.
Dalam "media visit" itu, rombongan wartawan dan humas DPRD Jambi itu diterima Kepala Biro LKBN Antara Bali Edy M Yakub beserta awak biro, diantaranya wartawan yang biasa bertugas di DPRD Provinsi Bali, Komang Suparta, serta wartawan lain yang biasa bertugas di Pemprov Bali, bidang peliputan ekonomi dan kegiatan internasional, fotografer, redaktur, dan jajaran non-redaksi (sekretaris redaksi, marketing, teknisi portal).
"Dengan pihak DPRD Bali, kami melakukan kerja sama dalam bidang diseminasi informasi, namun kerja sama dalam bidang diseminasi informasi yang kami lakukan melalui portal dan penempatan atau penugasan wartawan secara khusus di DPRD Bali," ujar Kepala Biro LKBN Antara Bali, Edy M Yakub, dalam paparannya.
Terkait kerja sama diseminasi informasi melalui portal, pihaknya mengaku pernah membuat koran yang bersifat lokal (daerah), tapi koran itu sudah ditutup pada 7 Februari 2018 untuk disesuaikan dengan perkembangan zaman menjadi berbentuk Koran Digital bernama "Antara News Bali". "Tapi, kerja sama kami dengan DPRD Bali masih pada portal, sedangkan Koran Digital masih belum. Untuk Koran Digital sudah kami kerja samakan dengan Pemprov Bali, Pemkab Badung, Pemkot Denpasar, dan akan kami kembangkan terus," katanya.
Menurut dia, kerja sama diseminasi informasi melalui portal itu bersifat imbal siar pemberitaan (advetorial) dan iklan (banner) melalui rubrik khusus di portal yang dilabeli "Info DPRD", namun kerja sama diseminasi informasi melalui portal yang dikembangkan LKBN Antara Biro Bali bukan sebatas pemberitaan tekstual, melainkan sudah bersifat "konvergensi" yang merupakan paket informasi lengkap dengan berita tulis, foto, dan video. "Konvergensi itu penting, karena masyarakat Bali itu 'visual-minded', apalagi generasi sekarang sudah 'digital native'," tukasnya.
Selain kerja sama diseminasi informasi melalui portal, pihaknya juga melakukan kerja sama melalui penempatan atau penugasan wartawan di DPRD Bali yang lebih bermakna strategis daripada sekadar berita atau iklan. "Dengan penugasan khusus itu, kami dapat mengembangkan isu dan melakukan counter issue lewat gedung legislatif itu untuk membela Bali dari dis-informasi yang sangat merugikan Bali. Kami tidak membela siapa-siapa, tapi kami membela Bali," ungkapnya.
Membela Bali ? "Ya, karena kami melihat DPRD itu memiliki fungsi strategis dalam hubungan dengan eksekutif, yakni legislasi, budgetting, pengawasan. Nah, ketiga fungsi DPRD itulah yang kami kembangkan lebih lanjut agar pemberitaan DPRD bukan sekadar memantau persidangan, namun juga melakukan counter issue terkait dis-informasi yang merugikan kepentingan Bali," katanya.
Dalam paparan berjudul "Antara 'Bersama' Bali" itu, Edy M Yakub menegaskan bahwa "counter issue" yang bersifat "Bela Bali" itu dikaitkan dengan dua potensi Bali yang harus didukung kantor berita Antara secara "all out" yakni pariwisata dan budaya/tradisi. "Jadi, kalau teman-teman Jambi juga mau berbuat sesuatu untuk daerahnya bisa dikaitkan dengan potensi Jambi (pertanian) dan bentuknya adalah melalui suara-suara dari wakil rakyat di DPRD," katanya.
Ia mencontohkan selama kurun 2017-2018, LKBN Antara Biro Bali telah melakukan "counter issue" yang merugikan Bali yakni erupsi Gunung Agung, turis naik padmasana/pura (Besakih), pelecehan tamu hotel, sampah plastik di Nusa Penida (temuan wisatawan Eropa), "guide" ilegal (asing/RRT), dan sebagainya.
"Misalnya, soal erupsi Gunung Agung yang pertama kali hingga mengeluarkan lava pijar, kemudian di-share di media sosial seolah-olah ada semburan lahar. Setelah dikonfirmasi kepada masyarakat dan pihak berwenang, ternyata lahar yang sampai ke pemukiman masyarakat itu belum ada, namun ada sedikit lontaran yang mengenai hutan di kawasan Gunung Agung, sehingga rekaman handphone pada malam hari menggambarkan seperti adanya letusan yang besar dengan semburan lahar. Informasi penting ini merugikan pariwisata di Bali hingga menurun drastis sekira 50 persen lebih, karena itu kami menggali informasi yang faktual dari kalangan DPRD, sekaligus memberi gambaran jarak antara Gunung Agung ke kota atau Bandara Ngurah Rai Bali," tandasnya.
Menanggapi hal itu, pihak Humas DPRD Jambi sepakat dengan contoh hubungan wartawan dengan kalangan DPRD di Bali yang sinergis dalam bentuk kerja sama lewat media (portal, koran digital) dan penugasan/penempatan wartawan di DPRD dalam bentuk pengembangan informasi yang "lebih dari sekadar berita" yakni "counter issue" terkait potensi di Provinsi Jambi (pertanian).
"Kami tunggu kunjungan balasan dari teman-teman wartawan Bali ke Jambi bersama DPRD Bali ya, nanti kami siapkan Durian Jambi," kata staf Humas DPRD Jambi, Indra Jaya, sambil berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke sejumlah objek wisata di Pulau Dewata yang dikenal dengan pantai untuk selancar/surfing dan wisata budaya serta kerajinan yang khas.
Baca juga: bali.antaranews.com tampilkan "Koran Digital" dan "Fokus Hoax"
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Baca juga: IMQ Antara berubah dari "finansial" ke "digital"
Baca juga: Pertemuan Jurnalis RI-RRT di Bali, wartawan China "jatuh cinta" Indonesia
Sebelumnya, rombongan wartawan dan humas DPRD Jambi juga melakukan kunjungan ke DPRD Bali, diterima Kabag Umum DPRD Bali Gede Suralaga dan Ketua Forum Wartawan DPRD (Forward) Bali, Komang Suparta. Pada kesempatan tersebut, Suralaga mengatakan pihaknya selama ini sudah menjalin kerja sama dengan media cetak dan elektronik (online). Namun terkait agenda kegiatan mengajak wartawan melakukan studi banding (presstour) belum dianggarkan, termasuk juga tunjangan kegiatan di gedung DPRD.
"Mudah-mudahan dengan kunjungan dari wartawan dan humas DPRD Jambi, kami bisa mencarikan jalan keluar yang selama ini belum bisa dilaksanakan di DPRD Bali, sehingga wartawan yang ngepos di DPRD Bali setidaknya sama dengan di Jambi. Kami juga masih menata juga ruangan 'pressroom'," ujarnya.
Sejarah Singkat
Pada 13 Desember 1937, Kantor Berita ANTARA didirikan oleh Adam Malik, Soemanang, A M Sipahoetar dan Pandoe Kartawigoena ketika semangat perjuangan kemerdekaan nasional menggelora dan digerakkan oleh para pemuda pejuang saat itu.
Pada 17 Agustus 1945, keberhasilan ANTARA menyiarkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945 ke seluruh dunia adalah wujud kecintaan dan baktinya yang besar bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Saat Teks Proklamasi dibacakan Soekarno, Adam Malik menelepon ANTARA dan diterima oleh Asa Bafagih yang diminta untuk menyampaikannya kepada Pangulu Lubis dengan berpesan "Jangan sampai gagal". Pangulu mengirimkan naskah ke bagian radio dengan menyelipkannya dalam morse-cast Domei, di antara berita-berita yang telah dibubuhi izin Hodohan.
Markonis Soegirin menjaga agar teks Proklamasi Kemerdelaam RI itu tersiar dan Markonis Wua yang mengirimkan, maka menyebarlah berita Proklamasi Indonesia ke pelosok Nusantara dan penjuru internasional.
Bulan Mei tahun 1962, ANTARA resmi menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) yang berada langsung di bawah Presiden Republik Indonesia.
Keputusan Presiden No 307 tahun 1962, tanggal 24 September 1962 nama ANTARA diubah menjadi Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA dengan Dewan Pimpinan diketuai Pandu Kartawiguna dengan anggota-anggota Djawoto, Moh. Nahar, Subanto Taif, Adinegoro, Mashud Sosrojudho, Suhandar, Subakir, R. Moeljono dan Zein Effendi.
Selama lebih dari tiga perempat abad, ANTARA sebagai salah satu kantor berita bertekad untuk selalu menghadirkan berita teks, foto dan video mengenai peristiwa-peristiwa penting dan mutakhir secara cepat dan lengkap ke seluruh dunia, baik melalui saluran distribusi sendiri maupun yang bekerjasama dengan para mitra di seluruh dunia.
Pada 17 Juli 2007, melalui Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2007, akhirnya ANTARA resmi bergabung menjadi keluarga besar Kementerian BUMN dan berubah menjadi Perum Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA. Sejak itu, ANTARA tidak hanya melayani media massa semata, namun juga melayani publik. ANTARA melayani media dengan VSAT/jejaring satelit (Agenda Setting), sedangkan ANTARA melayani publik dengan jejaring "public relation" (Juru Bicara), yakni: Portal Berita (Konvergensi); Fotografi (pameran foto/GFJA); Pendidikan Jurnalistik (tulis, fotografi, video, kehumasan, media visit, magang, lomba, buku/katalog, award/LPJA); dan Big Data (videotron, TV-Content, TV Kabel, Data Peta Isu/IMQ-AI/ANTARA DIGITAL MEDIA).
Di Bali, LKBN ANTARA telah melayani masyarakat sejak tahun 1945 melalui penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan RI dan juga pengibaran bendera merah putih yang pertama di "kantor perjuangan" Antara Bali di Jalan Banjar Titih, Denpasar, yang kini menjadi Restoran Betty di Jalan Sumatera 56-58, Denpasar itu pada 18 Agustus 1945. Untuk tahun 1937-1945, histori ANTARA di Bali belum tercatat, kecuali adanya pewarta yang melaporkan setiap gerak perjuangan kebangsaan. (*)
SELAYANG PANDANG "ANTARA BALI"
ERA PERINTIS
0. Herman : 1945
-- “Kantor” ke-1 ANTARA Bali : d/h Restoran Betty Jl Sumatera 56, Banjar Titih, Denpasar
-- Lokasi siar proklamasi (18/8/1945) -- dibaca : Herman/wartawan
-- Sumber: Video Tentang ANTARA Biro Bali
"Berita Proklamasi Kemerdekaan RI sampai ke Provinsi Bali karena dibawa oleh seorang
wartawan ANTARA bernama Herman"
(Buku "Kiprah Kerobokan dan Peranan Markas 'K' Dalam Sejarah Pergerakan Perintis
Kemerdekaan dan Revolusi Fisik 1945" oleh I Gusti Ketut Wibisana Aryadharma)
i. I Wayan Tjatranata - Koresponden Pertama/resmi (1972 – 1979)
-- koresponden resmi ANTARA yang pertama di Bali (tugas utama sebagai wartawan
RRI Denpasar)
-- pembawa Berita Proklamasi Kemerdekaan RI di Bali bernama Herman (koresponden
ANTARA/tidak resmi)
-- "kantor" redaksi di rumahnya di Jl Pulau Bawean 23, Denpasar
-- namanya diabadikan sebagai "award" untuk pihak terbaik berkontribusi yakni Sertifikat
Wayan Tjatranata (sejak 2017)
ii. Ismail Jacob - Utusan Persiapan Cabang Antara (Oktober-Desember 1979)
-- pinjam ruang di kantor Deppen Bali, Jl Melati 23, Denpasar (Okt.-Des. 1979)
-- pinjam Gedung Pos di Jl Kamboja 6, Denpasar (depan Kantor Pos Kreneng):
(Okt.-Des. 1979)
1. Otang Fharyana - Kepala Cabang Pertama (Januari 1980 – 1983)
-- Kepala Cabang Pertama yang ditunjuk Antara Pusat sejak Januari 1980 (berkantor di
Gedung Pos Kreneng, Denpasar)
-- perintis kantor biro-1981 (Jl Mataram 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali)
-- Tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas tanah 442 meterpersegi itu
satu hamparan dengan PWI Cabang Bali
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- era Kepala Biro Tunggul Susilo/2007 – 2013)
-- rekrut beberapa wartawan, diantaranya IB. Alit Wiratmaja
-- kunjungi Kantor Biro LKBN ANTARA Bali untuk tapak tilas dan dialog/refleksi sebagai
Kepala Cabang Pertama ANTARA Bali (26/9/2022) -- menerima "Sertifikat Tjatranata 2022"
ERA PENGEMBANGAN
2. Syahrul B. Hidayat - Kepala Cabang (1983 – 1986)
-- anak Wiwiek Hidayat (Kepala Cabang LKBN ANTARA Surabaya)
-- melengkapi sarana/prasarana kantor
-- merekrut 2 wartawan (Ketut Atmadja dan Ketut Sutika)
3. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Cabang (1986 – 1996)
-- 17-2-1987 : kantor diresmikan Menteri Penerangan H Harmoko
(peresmian disaksikan Gubernur Bali Ida Bagus Mantra dan Pemimpin Umum
LKBN ANTARA Ir Handjojo Nitimiharjo).
-- perintis rumah dinas - 1988
(Jl Gatot Subroto VI-F No. 22, sekitar 300 meter ke timur dari kantor biro)
(tanah Hak Guna Pakai dari Pemkab Badung seluas 300 meterpersegi
dengan IMB/copy, tapi gedung-nya dibangun LKBN ANTARA Pusat)
-- rekrut 2 wartawan baru (Eddy Karna Sinoel/Mataram dan
Dewa Made Suta Sastradinata/resign)
-- Tahun 1996-1998, Alit Wiratmaja dipromosikan jadi Kabiro ANTARA Canberra
4. I Ketut Atmadja - Kepala Biro (1996 – 1998)
5. IB. Alit Wiratmaja - Kepala Biro (1998 – 2000)
-- sempat dua tahun memimpin ANTARA Biro Australia (1996-1998)
6. Chandra Hamdani Noor - Kepala Biro (2000 – 2005)
-- meningkatkan kerja sama dengan kalangan pariwisata
7. Drs. Ahmad Wijaya - Kepala Biro (2005 – 2007)
-- fokus menjalin kekeluargaan di LKBN ANTARA Bali
ERA PEMANTAPAN
8. Tunggul Susilo - Kepala Biro - (2007 – 2013)
-- perintis portal biro (7 Februari 2008) : Era Perum/BUMN
-- era pertama Biro Bali menerima Asmen Pemberitaan, yakni M Irfan Ilmie, lalu Masuki M Astro
-- renovasi kantor biro dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta
-- Berita Acara Serah Terima Pemakaian Gedung No. 641/3469/Humas
(tanpa sertifikat/berita acara di LKBN ANTARA Pusat)
(gedung direnovasi dengan dana hibah APBD 2008/Provinsi Bali sebesar Rp260 juta,
pembangunan gedung ditangani swasta dibawah kendali Pemprov Bali)
-- membangun merajan atau pura kecil di kantor biro dan rumah dinas
-- rekrut Ni Luh Rismawati, Dewa Wiguna, dan Nyoman Aditya
9. Made Tinggal Karyawan - Kepala Biro - (2013 – 2016)
-- perintis koran biro “Bali Kini” (September 2015)
-- pendukung utama koran "Bali Kini" : Made Tinggal Karyawan/Kabiro,
Ketut Atmadja/mantan Kabiro, dan mendiang maestro seni lukis Bali, Nyoman Gunarsa
-- meninggal dunia dg Plh Kabiro : I Ketut Sutika (September-Desember 2016)
(6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
-- setelah 2 kali perpanjangan)
10. Edy M Ya’kub - Kepala Biro - (2016 - 2023)
-- perintis portal konvergensi (teks, foto, video, grafis, iklan digital) : 13-5-2017
-- perintis koran digital : 23 Maret 2018
a. 7 Februari 2018 : tutup koran biro “Bali Kini”
b. 25 September 2022 : rintis koran digital (kortal) edisi khusus pariwisata
-- perintis peran non-media :
a. pameran fotografi jurnalistik "Rwa Bhineda" (sejak 13 Desember 2017/tahunan/HUT ANTARA)
b. pelatihan jurnalistik (SMN 2017-2019 serta coaching clinic+UKW : Maret-Mei 2022)
c. pencetus "Tjatranata Award" untuk wartawan/karyawan (internal)
dan mitra media/humas (eksternal) yang berkontribusi
(penerima award 2017-2022: NL Rhismawati-Dewa Wiguna/2017, Pemkab Badung/2018,
Bank Indonesia/2019, Harian Bali Post/2020, PLN/2021, Gubernur Bali Wayan Koster+
Otang Fharyana/2022)
-- pengembangan non-keredaksian:
a. 1 Desember 2018 : mengganti papan nama ANTARA dengan versi aksara Bali
(peraturan daerah dari Gubernur Bali)
b. 22 Juli 2019 : "placement/diseminasi media"
(pengembangan kerjasama konten ANTARA-Kominfo)
c. pengembangan SDM (2018-2022):
-- 6 Oktober 2018 : Redaktur Senior I Ketut Sutika menjalani pensiun
(setelah 2 kali perpanjangan)
-- 11-16 Sept. 2019 : barisan jajaran non-redaksi/pensiun dini
(Analia, Made Sudarta, Tapayasa)
-- 2018-2019 : rekrut Nyoman Hendra (fotografer/pengganti Wira Suryantala) dan
Ayu Khania Pranisitha (koresponden/pengganti Made Surya)
-- 1 Juli 2020 : staf administrasi Nyoman Aditya jadi Karyawan Organik Non-Redaksi
-- 9 Mei 2022 : pewarta senior Komang Suparta jadi Redaktur Portal Biro NTB
dan Ayu Khania Pranisitha (resign/S2)
-- 9 Mei 2022 : pewarta Genta Tenri Mawangi (ANTARA Pusat) menjadi
Pewarta BKO Biro Bali (BKO setahun untuk G20/KTT G20 di Bali)
-- 15 Juni 2022 : rekrut Ni Putu Putri Muliantari (koresponden/pengganti Komang S)
dan Rolandus Nampu (koresponden/pengganti Ayu Khania P.)
-- Nov. - Des. 2022 : evaluasi koresponden untuk fokus foto/tulis (N Fikri Yusuf)
d. pengembangan peran ANTARA = 3 peran/tugas kantor berita
(HUT Dasawindu/13 Desember 2017)
1. TUGAS UTAMA : Kantor Berita/media massa (media cetak/media online/medsos)
2. TUGAS NEGARA : Jubir Negara/Bangsa (era disrupsi untuk counter hoaks dan
branding daerah melalui revitalisasi portal : pemda/BUMN/kampus)
3. TUGAS PUBLIK : Non-Media (publik/milenial : diklat jurnalistik, pameran foto,
Tjatranata Award, i-media, media partner, dan magang/riset)
TIGA TUGAS KANTOR BERITA
1. TUGAS UTAMA (Tugas Kantor Berita)
-- melayani media cetak/media online/medsos
-- kompas informasi (rujukan/dikutip)
-- platform: melalui jejaring distribusi khusus (VSAT/wire/brand-A/sp2mt)
2. TUGAS NEGARA (Tugas Diplomasi Informasi)
-- diplomasi informasi eksternal
(perwakilan/biro luar negeri dan jejaring dengan kantor berita asing/OANA/AsiaNet)
-- diplomasi informasi internal
(counter hoaks dan branding potensi negara/daerah secara digital)
-- peran diplomasi historis
(melawan kantor berita kolonial ANETA/siarkan Proklamasi Kemerdekaan)
-- platform : pengembangan agenda setting secara multi media
a. portal konvergensi/online (imbal siar/inforial),
b. koran digital (ANTARA Bali),
c. ANTARA Eye (portal untuk foto/video premium),
d. medsos,
e. podcast,
f. media luar ruang (videotron/i-media/TV-C di ruang tunggu)
(ruang tunggu DPMPTSP Gianyar; RSUD Gianyar; Diskominfo Pemkab Jembrana
--> mulai 21 Januari 2018)
g. Big Data (ETP/platform untuk jejaring khusus bisnis-finansial)
3. TUGAS PUBLIK (Tugas Non-Media)
-- peran-peran literasi/edukasi/historis/sosial
-- platform (non-platform) :
a. diklat jurnalistik (Jurnalisme Indonesia),
b. pameran fotografi jurnalistik (nyata-maya),
c. magang (riset, media visit, dan peran membersamai publik milenial),
d. Tjatranata Award/ANTARA Bali (sertifikat pihak paling kontribusi)
e. media partner (event)