Denpasar (Antara Bali) - Tedung tidak hanya sebagai peraga dan sarana dalam upacara keagamaan, tetapi sudah dibuat sebagai benda layaknya hiasan untuk keperluan pariwisata, kata I Wayan Sukarta perajin tedung di Sukawati Gianyar, Jumat.
Aneka barang seni berupa tedung hasil kerajinan yang selama ini lebih banyak untuk kegiatan upacara adat maupun keagamaan bagi Umat Hindu di Bali, kini mengalami perkembangan bentuk dan perluasan fungsi.
Dalam perkembangan terakhir produk tedung sebagai media komunikasi pada setiap upacara ritual, kini sudah menjadi matadagangan ekspor terutama memenuhi permintaan pasar di negara kawasan Eropa seperti Prancis, Italia dan Jerman.
Penggunaan tedung di luar negeri tidak seperti di Bali sebagai pelengkap prosesi ritual upacara keagamaan maupun adat, tetapi difungsikan sebagai produk hiasan, baik di rumah, hotel, restoran dan rumah makan.
Tedung atau pajeng yang dikirim ke pasar luar negeri bentuknya lebih kecil bahkan ada yang tingginya satu meter tentu besarnya disesuaikan supaya kelihatannya serasi karena dipajang di ruangan tamu atau di atas meja.
Harga tedung untuk sarana upacara di Bali bervariasi sesuai bahan baku yang dipakainya yakni tedung yang kualitasnya rendah Rp65.000 per pcs sedangkan tedung yang kualitasnya tergolong bagus dengan prada Rp150.000 per pcs.
Sedangkan untuk ekspor juga bervariasi tentu harganya lebih murah karena lebih kecil dan pesanannya banyak, kata Sukarta yang menyebutkan tedung dikumpulkan oleh pengepul sebelum diekspor ke negeri konsumen.
Pembeli luar negeri terutama turis yang pernah berlibur ke Bali banyak diantaranya membeli tedung berukuran kecil karena mudah dibawa ke negerinya dan setelah dipasang akan kelihatan khas pulau Dewata.
"Ini menjadi ciri khas bahwa orang asing yang memiliki tedung dan bisa dipasang di rumahnya berarti pemiliknya sudah pernah berlibur ke Bali," kata Sukarta yang mengaku mengekspor rata-rata 900 pcs/bulan.
Kepala Seksi Ekspor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Putu Bagiada SE di tempat terpisah mengakui, kerajinan tedung sudah memasuki pasar luar negeri terlihat dari banyak dokumen asal barang yang ditandatanganinya.
Tedung tidak dicatat sebagai matadagangan ekspor tersendiri, karena jumlahnya masih relatif sedikit tetapi dikelompokkan ke dalam jenis kerajinan lain-lain yang nilainya mencapai 3,7 juta dolar AS selama Januari-Mei 2011.(*)