Denpasar (Antara Bali) - Tedung (payung) sebagai salah satu jenis perangkat upacara ritual keagamaan umat Hindu di Bali memiliki berbagai bentuk, ukuran, warna, dan fungsi yang beragam.
"Rancang bangun (disain) tedung dalam dunia seni rupa harus dilihat secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang utuh," kata dosen Program Studi Kriya Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Drs I Wayan Mudra, MSn, di Denpasar, Minggu.
Ia mengatakan, kesatuan bentuk tersebut dapat terbentuk lewat teknik pengerjaan, material yang digunakan, proporsi ukuran, dan komposisi yang tersusun.
Perajin di sejumlah sentra pembuat tedung di Bali, bentuk, tinggi dan lebar ukuran sangat bervariasi sesuai kegunaannya masing-masing.
Tedung robrob misalnya pada sisi pinggirnya diisi atau dihiasi dengan anyaman atau sulaman dari benang. Sulaman atau rajutan yang menghiasi pinggiran tedung robrob menggunakan benang wol yang berwarna, seperti hitam, putih, kuning merah maupun hijau.(**)