Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika berpandangan setiap anggota Dewan Perwakilan Daerah pada Pemilu 2019, hendaknya minimal dapat meraup 400 ribu suara pemilih agar memiliki legitimasi.
"Jika mewakili hanya 170 ribu orang, bagaimana bisa mewakili Bali. Ini yang harus dipikirkan. Bayangkan kalau kualitas anggota DPD kita `nggak jelas, mau jadi apa kita," kata Pastika, di Denpasar, Kamis.
Oleh karena itu, menurut Pastika dalam Pemilu 2019 itu setiap anggota DPD dapil Bali yang terpilih seharusnya dapat mengantongi 400 ribu suara. Barulah itu dapat dikatakan berhak mewakili masyarakat Bali di tengah jumlah pemilih Bali sekitar 2,9 juta jiwa.
"Anggota DPD ini adalah anggota MPR, sebentar lagi peranannya akan lebih besar karena menyusun GBHN, Jangan kita lengah, bisa hilang kita," ucapnya.
Di samping itu, lanjut dia, menjadi senator atau anggota DPD harusnya juga memiliki kemampuan untuk mengkoordinasikan anggota-anggota DPR di Senayan, di samping juga mengkoordinasikan eksekutif di pemerintah pusat dan bisa mengkoordinasikan sejumlah orang hebat di Jakarta.
"Kalau cuman wira-wiri tidak jelas, siapa yang mau percaya? Harus ada orang mampu sebagai primus inter pares, yang mengajak, merangkul, dan memengaruhi semua unsur tadi," ujarnya.
Bali, kata Pastika, hendaknya dibawa dalam lingkup NKRI dan dalam pergaulan dunia. Hal itu juga yang melatarbelakangi dirinya maju sebagai bakal calon anggota DPD.
"Jika saya maju lewat DPR berarti saya hanya mewakili satu partai tertentu yang anggotanya berasal dari berbagai wilayah di Indonesia, tetapi jika lewat DPD berarti saya khusus mewakili masyarakat Bali dan bisa menggandeng dari berbagai partai politik," ucapnya.
Di sisi lain, tambah Pastika, menyandang status DPD sebagai senator untuk bisa berperan atau tidak itu tergantung orangnya, tergantung legitimasinya. "Jadi sangat tergantung pada kualitas manusianya," ujarnya.
Pastika juga mengapresiasi mantan anggota DPD RI Wayan Sudirta dan Gede Pasek Suardika yang kini anggota DPD, yang dinilai cukup berperan dan didengar suaranya di Senayan. (WDY)