Denpasar (Antaranews Bali) - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mendorong fokus layanan program Keluarga Berencana di daerah itu dapat menyasar keluarga miskin yang memiliki banyak anak.
"Fokuskan program KB pada masyarakat miskin di desa yang banyak anaknya. Karena miskin, anaknya banyak maka kualitas kesehatan, pendidikan juga kurang," kata Pastika saat menyampaikan sambutan pada pelantikan Catur Sentana menjadi Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, di Denpasar, Rabu.
Menurut dia, program KB harus berhasil dan dengan lebih terfokus seperti itu, sehingg diharapkan tercipta keluarga yang berkualitas dan mampu bersaing.
Pastika menambahkan, sejalan dengan perkembangan pembangunan yang semakin kompleks, program Keluarga Berencana sejak beberapa tahun terakhir mengalami stagnansi. Hal tersebut kemudian berpengaruh pada laju pertumbuhan penduduk Bali yang rata rata mencapai 2,15 persen berada di atas angka rata-rata nasional.
Perkembangan ini membuat jumlah penduduk Bali saat ini telah mencapai lebih dari 4,2 juta jiwa dan menjadi beban yang sangat berat bagi alam dan lingkungan Bali.
"Kondisi ini membawa implikasi pada pertambahan permasalahan sosial, pendidikan, kesehatan, pemenuhan pangan serta keamanan. Apabila ini tidak ditangani akan menjadi hambatan serius dalam kehidupan keluarga dan masyarakat," ujarnya.
Di sisi lain, Pastika juga menekankan beberapa isu strategis dalam pembangunan kependudukan Bali yang salah satunya berupa bonus demografi.
"Bonus demografi agar diantisipasi dan dikelola dengan baik sehingga tidak menjadi beban atau membawa masalah kependudukan yang lebih kompleks," ucapnya.
Bonus Demografi adalah potensi besar membangun kesejahteraan masyarakat, mengingat jumlah penduduk usia produktif akan menjadi kekuatan besar dan utama pembangunan daerah.
Selain itu, Gubernur Pastika meminta agar perwakilan BKKBN Provinsi Bali terus memantapkan sinergitas dan kerja sama dengan bupati/wali kota se Bali, jajaran PKK dan organisasi kemasyarakatan lainnya sehingga seluruh program akan sampai pada tataran terbawah yaitu keluarga sebagai komunitas terkecil.
Terkait dengan pergantian Kepala Perwakilan BKKBN ini, dipandang sebagai momentum strategis bagi jajaran BKKBN Provinsi Bali dalam reorientasi tugas-tugas dan evaluasi terhadap kinerja institusi.
Pergantian ini juga diharapkan dapat semakin memantapkan pola perencanaan, pengkoordinasian dan pengendalian penduduk serta penyelenggaraan program pembangunan keluarga khususnya Provinsi Bali. Turut hadir dalam acara pelantikan Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi BKKBN Pusat, Sekda Provinsi Bali, Kepala organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Provinsi Bali serta undangan lainnya. (WDY)