Denpasar (Antaranews Bali) - Bali menghasilkan devisa sebesar 679,59 juta dolar AS dari pengapalan berbagai jenis matadagangan ke pasaran luar negeri selama tahun 2017, sehinga nilai ekspor meningkat 105,31 juta dolar AS atau 18,34 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 574,276 juta dolar AS.
"Komoditas tersebut menyangkut sekitar 45 jenis dikapalkan ke 90 negara di belahan dunia melalui pelabuhan laut maupun Bandara Internasional Ngurah Rai," kata Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan, sektor industri kecil dan kerajinan rumah tangga menjadi tulang punggung perolehan ekspor non migas Bali karena mampu memberikan andil sebesar 51,03 persen dari total nilai ekspor daerah Bali, sedangkan sisanya diperoleh dari pengapalan produksi perikanan, kelautan, hasil pertanian dalam arti luas dan pengapalan hasil usaha ekonomi kreatif.
Bagawinata menjelaskan, pengapalan hasil usaha industri kecil mampu menghasilkan devisa sebesar 126,233 juta dolar AS, menurun 19,85 juta dolar AS atau 13,59 persen dibanding tahun 2016 yang tercatat 146,08 juta dolar AS.
Hasil industri kecil yang ditekuni perajin setempat yang menembus pasaran luar negeri antara lain ikan dalam kaleng, komponen rumah jadi, plastik, sepatu (alas kaki), tas, serta tekstil dan produk tekstil.
Sedangkan ekspor hasil kerajinan selama 2017 menghasilkan sebesar 220,60 juta dolar AS, meningkat 19,84 juta dolar AS atau 9,88 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 200,766 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, usaha kerajinan kecil yang terdiri atas 17 jenis matadangangan itu mampu memberikan kontribusi sebesar 32,46 persen dari total nilai ekspor Bali.
Sedangkan ekspor hasil pertanian termasuk produksi perikanan dan kelautan mampu menghasilkan devisa sebesar 326,57 juta dolar AS, meningkat 104,04 juta dolar AS atau 46,76 persen dibanding tahun 2016 yang memperoleh 222,52 juta dolar AS.
Pengapalan hasil perikanan, kelautan dan pertanian dalam arti luas itu mampu memberikan andil 48,05 persen dari total nilai ekspor Bali, ujar Anak Agung Ngurah Bagawinata. (WDY)
Nilai ekspor Bali meningkat 18,34 persen
Jumat, 23 Februari 2018 10:42 WIB