"Untuk bisa mewujudkan pemilu yang berkualitas dan berintegritas, tentu tidak bicara prosedur penyelenggaraan, tetapi harus menciptakan situasi yang kondusif dan damai," kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bali Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di sela-sela acara Deklarasi Kampanye Damai tersebut, di Denpasar, Minggu.
Menurut Raka Sandi, kampanye damai di samping melahirkan suasana yang teduh dan sejuk, juga akan melahirkan pilkada yang berintegritas.
"Pilkada yang berintegritas adalah pilkada yang didasari prinsip `satya wacana` yakni apa yang dipikirkan, apa yang dikatakan, itulah yang dilakukan sehingga kemudian tidak terjadi apa yang berbeda antara yang dikomitmenkan dengan yang dilihat di lapangan," ucapnya.
Dengan demikian, lanjut dia, maka masyarakat dapat melaksanakan hak pilihnya dengan baik dan berdaulat atas dirinya dan pilihannya.
"Astungkara (mudah-mudahan) dengan semangat ini, kita semua seluruh komponen masyarakat Bali mampu mewujudkan pilkada ini dengan sebaik-baiknya karena Bali adalah selama ini contoh bagi daerah lain, baik di tingkat pusat bahkan dunia. Bali adalah jendela Indonesia dan jendela dunia," ujar Raka Sandi.
Empat butir deklarasi kampanye damai yang dibacakan oleh kedua pasangan calon dengan didampingi oleh tim pemenangan masing-masing dan selanjutnya ditandatangani tersebut berisikan janji kepada masyarakat, yakni pertama, siap menjaga keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Kedua, siap melaksanakan kampanye Pemilihan tahun 2018 yang damai dan demokratis dan mengedukasi dalam rangka mewujudkan kedaulatan pemilu.
Ketiga, siap melaksanakan kampanye pemilihan tahun 2018, tanpa hoax, tanpa politisasi SARA dan politik uang serta yang terakhir tunduk dan patuh terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sementara itu, Calon Gubernur Bali nomor urut 1 Wayan Koster juga menyatakan harapannya agar pilkada benar-benar dilaksanakan secara konsisten, konsekuen sesuai peraturan perundang-undangan.
"Kami mengajak agar melaksanakan kampanye secara beretika, santun, dan bermartabat dengan mengutamakan kepentingan besar Bali karena Bali juga menjadi pusat perhatian internasional," ujarnya didampingi Calon Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati tersebut.
Oleh karena itu, lanjut Koster, pilkada serentak harus berlangsung dengan aman, nyaman, damai dan sukses, sehingga rakyat bisa memberikan pilihan sesuai dengan hati nuraninya.
Pandangan tidak jauh berbeda disampaikan Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. Menurut dia, idealisme KPU yang menggelar deklarasi tersebut sangat bagus, tinggal didukung implementasinya di lapangan dengan sama-sama menjaga diri sehingga kedamaian pilkada bisa terwujud.
"Selain itu, tugas yang paling besar bukan hanya memenangkan pilkada, tetapi mengedukasi masyarakat ke depannya lebih cerdas, lebih mampu dan mandiri. Kalau orang Bali menyebutkan dengan wiweka yakni kemampuan mencerna, mana yang benar dan mana yang salah," kata Rai Mantra yang berpasangan dengan calon petahana Ketut Sudikerta tersebut.
Deklarasi Kampanye Damai yang dipusatkan di halaman Kantor KPU Bali itu juga diisi dengan pelepasan burung merpati dan balon oleh kedua pasangan calon, jajaran KPU dan Bawaslu Bali, perwakilan Pemprov Bali, dan para pemangku kepentingan terkait. (WDY)