Denpasar (Antaranews Bali) - Kanker dan "kantong kering" mungkin tidak ada hubungannya. "Tapi, kalau kita punya penyakit kanker, maka kantong kita akan kering juga, karena biaya pengobatannya cukup besar," ucap Menifia Shinta, Amd.Keb., dari Lembaga Konsultan Kanker Indonesia (LKKI) Area Bali.
Manajer LKKI Area Bali itu mengemukakan hal itu saat mengunjungi kantor LKBN Antara Biro Bali untuk menyosialisasikan pencegahan dini penyakit kanker kepada karyawan kantor berita negara itu di kantor LKBN Antara Bali di Denpasar, Rabu (14/2/2018).
"Tujuan kami melakukan penyuluhan penyakit kanker kali ini ingin memberikan wawasan dan cara pencegahan secara dini bagaimana terhindar dari penyakit kanker, seperti apa pemicu penyakit kanker payudara, kanker serviks, kanker getah bening, dan kanker prostat itu," ujarnya.
Penyebab/pemicu penyakit kanker itu bisa karena faktor keturunan, kimia/fisika atau polusi akibat asap rokok, mengonsumsi makanan dan minuman yang mengandung zat pengawet, maupun cara pengolahan makanan yang salah.
"Penggunaan minyak goreng yang digunakan berulang kali hingga lebih dari tiga kali, atau mengolah nasi dalam 'magic jar' hingga warnanya berubah menjadi kuning tapi didaur ulang untuk dikonsumsi kembali juga akan dapat memicu penyebab kanker," tuturnya.
Untuk pencegahan penyakit kanker dapat dilakukan dengan cara mengonsumsi makan-makanan secara teratur, banyak makan sayur dan buah, menghindari makanan yang mengandung zat karsinogenik (bahan pengawet), dan olahraga secara teratur.
"Jadi, pemicu kanker bukan hanya faktor generatif, tapi juga pola hidup yang saat ini agak sulit untuk menghindari bahan pengawet, dan sebagainya," paparnya dalam acara yang dihadiri wartawan, redaktur, dan staf biro itu.
Tentang kanker prostat, ia menjelaskan seorang pria juga berpotensi kena kanker prostat karena profesi yang berat seperti bekerja sebagai sopir dan duduk terlalu lama dan petani yang sering mengangkat beban berat, selanjutnya pemicu kanker prostat juga karena jarang berhubungan suami-istri.
"Mengangkat beban berat itu membuat beban berat di punggung atau paha, sedangkan jarang berhubungan seks juga membuat saluran prostat terganggu," ungkapnya.
Untuk mengetahui tanda dan gejala kanker prostat, diantaranya susah buang air kecil atau sering buang air kecil dan sering sakit di bawah perut.
Tentang penyebab penyakit kanker payudara pada wanita diantaranya disebabkan wanita yang tidak mau menyusui anaknya, wanita yang menyusui hanya dengan sebelah payudara, obesitas atau gemuk. "Tapi, kanker payudara juga bisa menjangkiti kaum pria," katanya.
Cara terbaik untuk mendeteksi kanker payudara dengan melakukan pemeriksaan mammografi di seluruh rumah sakit besar milik pemerintah dan melakukan skema memeriksa payudara sendiri (sadari).
Dalam sosialisasi itu, ia mengajak karyawan LKBN Antara Biro Bali untuk melakukan sendiri cara "sadari" itu untuk mendeteksi ada-tidaknya kanker pada payudara secara lebih dini dan mudah.
Baca juga: Lima mitos kanker payudara
Baca Juga: Video Tentang ANTARA Biro Bali
Tentang kanker serviks, ia menyatakan hal itu dapat terjadi karena gonta-ganti pasangan atau menikah terlalu dini.
"Untuk mencegah penyakit ini diharapkan kepada wanita untuk rutin melakukan pemeriksaan papsmear enam bulan sekali," kata bidan yang sudah melakukan sosialisasi 'cegah dini' kanker di kalangan pemerintahan, kepolisian, dan kalangan swasta di Pulau Dewata itu.
Hal menarik dalam sosialisasi itu ternyata beberapa tumbuhan asli Indonesia merupakan salah satu terapi untuk mencegah penyakit kanker secara dini yakni temu putih, benalu teh, dan sirsat.
"Temu putih mempunyai zat yang mencegah kanker hingga 95 persen, benalu teh hingga 50 persen, dan sirsat hingga 35 persen. Kalau temu putih dikonsumsi selama tiga bulan, benalu teh dikonsumsi selama enam bulan, dan sirsat dikonsumsi selama setahun, maka ketiga akan mampu menjadi imun terhadap kanker hingga lima tahun kedepan," tegasnya.
Nah, masyarakat Indonesia tinggal mengembangkan dan memanfaatkan sumberdaya alam karunia Tuhan Yang Maha Hebat itu sebelum benar-benar penyakit kanker itu datang. Tentu, pola hidup juga tetap penting. (*/085376010424)
Antara Biro Bali diajari "cegah dini" kanker
Rabu, 14 Februari 2018 16:33 WIB