Denpasar (Antaranews Bali) - Wisatawan Inggris yang berliburan ke Pulau Bali tercatat 228.657 orang selama Januari-November 2017 meningkat 25.018 orang atau 12,29 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 203.639 orang.
"Mereka sebagian besar melalui Bandara Ngurah Rai, Bali dengan menumpang pesawat yang terbang langsung dari negaranya, hanya 3.077 orang lewat pelabuhan laut dengan menumpang kapal pesiar," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Jumat.
Ia mengatakan Inggris yang masuk 10 besar negara terbanyak memasok turis ke Pulau Dewata dengan memberikan kontribusi 4,25 persen dari total wisman ke Bali 5,38 juta orang selama Januari-November 2017. Angka itu meningkat 896.691 orang atau 19,99 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya 4,48 juta orang.
Masyarakat Inggris berwisata ke Bali menempati peringkat kelima dari 10 negara terbanyak setelah China yang memberikan kontribusi 25,54 persen, menyusul Australia 18,87 persen, India 4,53 persen dan Jepang 4,42 persen.
Adi Nugroho menjelaskan di bawah posisi Inggris adalah wisatawan Amerika Serikat yang menempati posisi keenam dengan memberikan andil 3,30 persen, menyusul Prancis 3,17 persen, Jerman 3,15 persen, Korea Selatan 3,12 persen, dan Malaysia 3,12 persen.
Dari 10 negara terbanyak memasok turis ke Bali hanya dua negara yang mengalami penurunan, yakni Australia 3,02 persen dan Malaysia 2,66 persen.
Sebanyak delapan negara lainnya mengalami peningkatan yang signifikan, yakni China 51,52 persen, India 48,25 persen, Jepang 9,85 persen, Amerika Serikat 16 persen, Prancis 8,6 persen, Jerman 17,03 persen, dan Korea Selatan 23,05 persen.
Ketua Asosiasi Agen Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Bali Ketut Ardana dalam kesempatan terpisah menjelaskan bahwa destinasi wisata khususnya di luar kawasan Gunung Agung, Kabupaten Karangasem masih aman untuk dikunjungi.
Hingga saat ini pelayanan pariwisata masih berlangsung normal, apalagi sebagian besar objek wisata hingga akomodasi wisata berada di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Denpasar yang lokasinya sekitar 90 km dari kawasan rawan bencana itu.
Demikian pula grup band legendaris Crazy Horse menggagas ide terkait dengan keprihatinan terjadinya erupsi Gunung Agung dengan menyelenggarakan "Smile Bali Smile (SBS)" pada Minggu, (21/1).
Vokalis Crazy Horse, Benny, mengatakan bahwa konser musik yang dihadiri ribuan penonton, termasuk wisatawan mancanegara yang sedang menikmati liburan di Bali, menunjukkan bahwa Bali masih layak dikunjungi pelancong dalam dan luar negeri.
Dalam kegiatan SBS tersebut selain musik juga diselenggarakan kesenian Bali, antara lain tari Panyembrahma kolosal, tari Barong, marching band, tari Kecak, dan beragam pertunjukkan lain. Melalui kegiatan tersebut diharapkan wisatawan ke Bali tidak merasa khawatir dan takut akan erupsi Gunung Agung. (WDY)
BPS: wisatawan Inggris ke Bali naik 12,29 persen
Jumat, 26 Januari 2018 8:24 WIB