Mangupura (Antara Bali) - Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Bali, I Wayan Adi Arnawa menilai rencana pembangunan "underpass" Simpang Tugu Ngurah Rai, Kuta, Bali, yang dikerjakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menjadi solusi untuk mengurai kemacetan di dekat bandara setempat.
"Pembenahan infrastruktur di persimpangan Ngurah Rai ini perlu dilakukan, karena sering terjadi kemacetan yang dapat mengganggu kenyamanan pengguna jalan," ujarnya di Mangupura, Senin.
Apalagi, pihak otoritas Bandara I Ngurah Rai berencana melakukan perluasan apron (tempat parkir pesawat terbang) ini diyakini akan menambah jumlah kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.
"Bayangkan saja, kedatangan pesawat ke Bali sebanyak 27 penerbangan per jam, akan meningkat menjadi 40 flight per jam," katanya.
Pihaknya juga berupaya menyiapkan strategi untuk mengurai kemacetan ini dengan membuat "underpass" di persimpangan Ngurah Rai.
"Sekarang saja Bali Selatan sudah macet dan paradigma ini harus dihilangkan dengan cara membangun underpass ini untuk mengurai kemacetan," katanya.
Saat ini, sedang dilakukan pembebasan lahan dan pengerjaan jalan ini ditargetkan selesai pada pertengahan 2018.
Pembangunan infrastruktur ini diharapkan dapat mempercepat akses wisatawan guna mengunjungi objek wisata yang ada di Badung Selatan dengan jarak tempuh yang cukup singkat.
"Kami ingin membuat wisatawan nyaman datang ke Badung, khususnya dan Bali umumnya. Saya contohkan, dengan banyaknya wisatawan asing datang ke Bali, maka secara tidak langsung menumbuhkan perekonomian masyarakat sehingga lebih sejahtera," ujarnya.
Sebelumnya, Pemkab Badung berkomitmen memasang anggaran Rp85 miliar pada APBD perubahan 2017, untuk pembebasan lahan untuk pembangunan "underpass" di simpang Ngurah Rai Tuban.
Pihaknya juga berencana, apabila "underpass" ini sudah rampung, maka Pemkab Badung mengharapkan ada bantuan dana CSR dari investor untuk mempercantik taman pada lingkar "underpass" ini dengan membuat air mancur yang mengelilingi taman ini dan ada lampu hias.
"Bukan mustahil Pemkab Badung dapat mewujudkan taman di "underpass" ini, karena uang cukup banyak untuk mewujudkan ini. Kami ingin wisatawan dan masyarakat bahagia datang ke Bali dengan melihat pemandangan ini," ujarnya.
Selain itu, Adi Arnawa meminta Dinas Pariwisata agar memikirkan bagaimana mewujudkan "sport tourism" di Badung Selatan dengan membuat inovasi untuk membangun stadion bertaraf internasional, sehingga secara tidak langsung akan menguntungkan pemerintah daerah.
"Saya ingin pariwisata di Badung lengkap sehingga secara tidak langsung akan berdampak pada pendapatan Badung dan berorientasi pada bisnis," ujarnya.
Selain menjadi tujuan wisatawan mancanegara, kata dia, Kabupaten Badung juga menjadi tujuan investor asing untuk menanamkan modalnya di daerah ini, sehingga pihaknya menginginkan instansi terkait mampu berinovasi karena potensi daerah dengan pendapatan yang cukup tinggi. (WDY)