Denpasar (Antara Bali) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali meminta peritel dan distributor tidak menimbun sembilan bahan pokok (sembako) dengan memanfaatkan situasi siaga darurat Gunung Agung yang berstatus awas.
"Ini terkadang dimanfaatkan oleh oknum tertentu berspekulasi menimbun sembako dengan harapan nanti dijual lebih mahal, ini sangat merugikan masyarakat," kata Ketua Aprindo Bali Gusti Ketut Sumardayasa di Denpasar, Senin.
Menurut dia, kebutuhan masyarakat terhadap sembako mengalami kenaikan pada pekan ini mengingat banyak masyarakat yang membeli dalam jumlah besar untuk disumbangkan dan atau dicadangkan untuk menghadapi bencana.
Dia akan merekomendasikan tindakan tegas kepada pemerintah jika ada oknum yang bermain dalam situasi masyarakat yang sedang dilanda kesusahan.
Senada dengan Sumardayasa, Sekretaris Aprindo Bali I Made Abdi Negara menambahkan pihaknya akan segera bersurat ke satgas pangan, kepolisian dan Dinas Perdagangan untuk berkoordinasi sekaligus menegaskan komitmen keberpihakan kepada masyarakat.
"Jangan sampai kami sebagai pengusaha mengorbankan hati nurani dengan memanfaatkan situasi seperti ini untuk mendapatkan keuntungan masyarakat yang terdampak sudah sangat menderita jangan sampai ikut menari diatas penderitaan tersebut," ucapnya.
Beberapa anggota Aprindo Bali, kata dia, juga telah melaksanakan rekasi cepat menanggapi siaga darurat darurat dan secara khusus juga mendirikan posko peduli bertempat di parkir Keramas Aero Park di Jalan By Pass Ida Bagus Mantra Kilometer 28 Keramas, Gianyar yang akan mulai dioperasikan pada Senin ini. (WDY)
Aprindo Bali Minta Peritel Tidak Menimbun Sembako
Senin, 25 September 2017 8:32 WIB