Denpasar (Antaranews Bali) - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Bali mengatakan pelaku usaha di Tanah Air, khususnya ritel, merasa kehilangan sosok Hari Darmawan yang dinilai telah meletakkan dasar perdagangan skala besar seperti "department store".
"Dengan tangan dingin beliau (Hari Darmawan) membangun Matahari Department Store hingga kini menjadi salah satu perusahaan ritel dengan kinerja sangat baik di bursa saham," kata Sekretaris DPD Aprindo Bali I Made Abdi Negara di Denpasar, Minggu.
Menurut Abdi, almarhum Hari Darmawan merupakan inspirator bagi pengusaha ritel di Indonesia untuk membangun ekonomi daerah, sehingga kematian pria berusia 77 tahun itu meninggalkan duka tidak hanya bagi keluarga, tetapi juga pengusaha ritel, khususnya di Bali.
"Selama masa hidupnya, pengusaha asal Makassar itu juga pernah duduk sebagai Ketua Umum DPP Aprindo dan saat ini menjadi salah satu Anggota Dewan Kehormatan DPP Aprindo," katanya.
Sebelumnya pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan, ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat pada Sabtu (10/3) pagi. Jenazah akhirnya ditemukan di Kali Ciliwung dengan jarak sekitar 100 meter dari lokasi hilangnya korban. Kepolisian Resor Bogor masih melakukan penyelidikan atas meninggalnya pengusaha yang juga pendiri Taman Wisata Matahari di Cisarua tersebut.
Jenazah Darmawan kemudian diterbangkan ke Bali dan disemayamkan di Rumah Duka Kertha Semadi, Denpasar, Minggu (11/3) dini hari. Rencananya, jenazah akan dikremasi di Krematorium Taman Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung pada Rabu (14/3). (ed)
Aprindo Bali merasa kehilangan sosok Hari Darmawan
Minggu, 11 Maret 2018 10:05 WIB