Denpasar (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Denpasar memprakirakan curah hujan di Bali tercatat rendah pada Mei 2025 yakni 21-200 milimeter (mm) per bulan.
“Sifat hujan pada Mei 2025 diprakirakan umumnya normal,” kata Kepala Stasiun Geofisika Denpasar Rully Oktavia Hermawan di Denpasar, Bali, Selasa.
Ada pun prakiraan per wilayah, untuk curah hujan 21-50 mm berpeluang terjadi di sejumlah kecamatan di Kabupaten Jembrana, Buleleng, Badung dan Klungkung yakni di Melaya, Gerokgak, Seririt, Buleleng, Kubutambahan, Tejakula, Kuta Selatan dan Nusa Penida.
Prakiraan curah hujan 51-100 mm berpeluang terjadi di Melaya, Mendoyo, Pekutatan di Kabupaten Jembrana, kemudian Gerokgak, Banjar, Kubutambahan, Sukasada dan Tejakula di Kabupaten Buleleng.
Kabupaten Tabanan di Selemadeg Barat, Selemadeg, dan Tabanan, kemudian di Kabupaten Badung di Petang, Mengwi dan Kuta.
Baca juga: BBMKG rilis peringatan dini cuaca ekstrem di sebagian Bali
Kota Denpasar di Denpasar Timur dan Barat, Kabupaten Gianyar di Payangan dan Sukawati, kemudian Kabupaten Bangli di Kintamani dan Bangli.
Selain itu, di Kabupaten Klungkung yakni di Banjarangkan, Dawan serta Kabupaten Karangasem di Abang, Rendang, Karangasem, Bebandem, dan Manggis.
Sedangkan curah hujan 101-150 mm diperkirakan di Negara, Busungbiu, Sukasada, Baturiti, Penebel, Kerambitan, Petang, Tampaksiring, Gianyar, Bangli, Susut, Klungkung, Rendang dan Sidemen.
Sementara itu, curah hujan 151-200 mm berpeluang terjadi di Pupuan Tabanan dan Selat di Karangasem.
Stasiun Geofisika menjelaskan tingkat curah hujan dikatakan rendah apabila curah hujan bulanan di bawah 300 mm dan curah hujan harian di bawah 20 mm.
Sedangkan curah hujan sedang 300-500 mm dan tinggi mencapai di atas 500 mm.
BMKG menyebutkan curah hujan adalah ketinggian air hujan yang jatuh pada tempat datar dengan asumsi tidak menguap, tidak meresap dan tidak mengalir.
Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat dan kilat guyur sejumlah kota besar