Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Pembangunan Daerah Bali menyalurkan Rp6,6 triliun kredit produktif atau sekitar 41,05 persen dari total realisasi kredit mencapai Rp16,1 triliun pada semester pertama tahun 2017.
"Kredit produktif itu terserap untuk kredit modal kerja dan investasi," kata Direktur Operasional BPD Bali I Gusti Ngurah Agustana Mendala di Denpasar, Minggu.
Menurut Agustana realisasi kredit produktif itu lebih tinggi jika dibandingkan pada posisi Desember 2016 dengan porsi saat itu mencapai 40,66 persen.
Selain itu realisasi untuk kredit konsumtif juga mengalami pertumbuhan dari Desember 2016 mencapai Rp9,2 triliun kini menjadi Rp9,5 triliun per Juni 2017.
Pihaknya menargetkan hingga akhir tahun ini pertumbuhan kredit produktif mencapai Rp17,1 triliun atau tumbuh 10 persen dengan porsi kredit produktif sebesar 42 persen sesuai rencana bisnis bank (RBB) milik daerah itu.
Agustana menambahkan selain menyasar kredit produktif, alokasi kredit untuk pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) mencapai 36,6 persen atau Rp5,8 selama semester pertama tahun ini.
"Kami serius dalam mendorong pengembangan UMKM di Pulau Dewata," katanya.
Dia mengatakan penyaluran kredit ke sektor UMKM, salah satunya menyasar kredit usaha rakyat (KUR) berbunga ringan sembilan persen per tahun dengan realisasi hingga triwulan kedua 2017 mencapai Rp129,8 miliar terdiri dari Rp7,9 miliar KUR mikro dan Rp121,8 miliar diserap KUR ritel.
Begitu pula dengan pertumbuhan aset mencapai Rp22 triliun atau tumbuh delapan persen jika dibandingkan posisi Desember 2016.
Dengan pertumbuhan positif itu pihaknya mengharapkan kinerja perbankan hingga tutup tahun 2017 lebih baik meskipun kondisi keuangan masyarakat saat ini belum sepenuhnya pulih. (Dwa)