Denpasar (Antaranews Bali) - Otoritas Jasa Keuangan akan mengawal penyaluran kredit perbankan di Bali optimal diserap sektor produktif yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"Itu akan kami monitor dan lihat bersama. Saya berharap itu diarahkan ke produktif dan UMKM seperti kelautan, perikanan, pariwisata karena Bali daerah wisata," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Elyanus Pongsoda usai serah terima jabatan di Denpasar, Jumat.
Elyanus yang baru saja menduduki pimpinan OJK Regional 8 itu menambahkan pengawalan tersebut dilakukan bagi bank yang saat ini gencar menyalurkan kredit termasuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) salah satunya Bank BPD Bali.
BPD Bali, kata dia, meningkatkan target KUR 2019 menjadi Rp1 triliun atau melonjak dibandingkan target 2018 mencapai Rp550 miliar.
OJK mencatat realisasi kredit perbankan di Bali selama periode Januari-September 2018 mencapai Rp84,2 triliun, atau tergolong tumbuh melambat 1,9 persen jika dibandingkan Desember 2017.
Sedangkan jika dibandingkan posisi September 2017, realisasi kredit di Bali tumbuh 3,54 persen.
Untuk itu pihaknya akan mengidentifikasi sektor-sektor yang mengalami perlambatan penyerapan kredit agar disalurkan optimal.
Mantan Kepala OJK Sulawesi Utara itu menambahkan pihaknya akan mengoptimalkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) bekerja sama dengan sejumlah instansi untuk mendorong ekonomi UMKM di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Selain itu, lanjut dia, OJK juga memiliki program "cluster" pariwisata yang dapat dioptimalkan di Bali seperti yang dilakukan di Manado untuk Kawasan Ekonomi Khusus menyasar pembangunan infrastruktur pariwisata.
"Perbankan diimbau membiayai dalam jangka waktu 30 tahun supaya investor tertarik, ini yang kami dorong," ucapnya.
Selain memastikan kredit disalurkan untuk sektor produktif dan pengembangan "cluster" pariwisata, sebagai langkah awal bertugas di Bali dan Nusa Tenggara, investasi bodong juga menjadi perhatian.
Pihaknya akan mengoptimalkan peran Satuan Tugas Waspada Investasi dengan menggandeng instansi terkait lain yang tergabung dalam wadah tersebut.