Denpasar (Antaranews Bali) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Bali mengoptimalkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor produktif untuk lebih menggerakkan perekonomian masyarakat.
"Kami berharap KUR sektor produktif mencapai 65 persen tahun ini," kata Kepala OJK Regional Bali dan Nusa Tenggara Hizbullah setelah menghadiri rapat koordinasi KUR di BPD Bali, Denpasar, Rabu.
Menurut dia, sebagian besar penyaluran kredit perbankan di Tanah Air termasuk BPD diserap sektor konsumtif dibandingkan sektor produktif.
Untuk itu dengan suku bunga kredit hanya tujuh persen, perbankan diharapkan maksimal menggarap KUR untuk sektor produktif.
Ia mengatakan realisasi KUR sektor produktif di BPD Bali pada 2017 mencapai 42 persen atau jauh di atas rata-rata nasional yang hanya mencapai 29 persen.
Meski demikian, potensi untuk meningkatkan porsi penyaluran kredit sektor produktif di bank milik masyarakat Bali itu masih terbuka lebar.
"Penyaluran KUR sektor produktif BPD Bali sudah di atas nasional dan tergolong bagus, namun kami harapkan bisa lebih dari itu atau minimal 65 persen,? ucapnya.
Sementara itu Pelaksana Tugas Direksi Bank BPD Bali I Ketut Nurcahya mengatakan pihaknya menargetkan realisasi KUR tahun ini mencapai Rp308 miliar dengan porsi sektor mikro Rp18 miliar dan kecil mencapai Rp290 miliar.
Ia optimistis alokasi KUR tersebut dapat terealisasi 100 persen dengan mengoptimalkan sumber daya manusia di bank itu termasuk menggandeng seluruh organisasi perangkat daerah di kabupaten dan kota di Bali.
Kantor cabang juga diharapkan maksimal berinisiatif untuk menyalurkan KUR tepat sasaran dan melakukan pendekatan langsung "jemput bola". (WDY)