Denpasar (Antara Bali) - Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia optimistis tahapan Pilkada Bali 2018 akan dapat berjalan lancar dan baik, berkaca dari pengalaman pelaksanaan pilkada beberapa periode sebelumnya.
"Dari tahun ke tahun, sejak Pemilu 2004, trennya pelaksanaan pemilu di Bali semakin baik. Jadi saya optimistis pilkada mendatang juga berjalan baik," kata Ketua KPU RI Arief Budiman di sela-sela Pelantikan Sekretaris KPU Provinsi Bali, di Denpasar, Kamis.
Pihaknya tidak memungkiri di dalam tahapan pilkada pasti saja akan ada komplain dan perbedaan pendapat, yang menjadi salah satu sumber masalah.
"Namun, menurut kami itu hal yang biasa karena setiap orang yang berkompetisi akan selalu mencari jalan untuk memenangkan kompetisi," ujar Arief.
Tetapi, lanjut Arief, selama ini tidak ada masalah dalam kepemiluan yang tidak dapat diselesaikan dalam proses penyelenggaraan pemilu di Bali.
"Tidak ada sejarahnya pemilu di Bali tidak berjalan dengan baik. Kompetisi selalu menghasilkan ketidaksetujuan, ketidaksepakatan itu biasa, tetapi mekanismenya yang kemudian diatur," ucapnya.
Apalagi, lanjut Arief, anggaran untuk pelaksanaan Pilkada Bali sebesar Rp229 miliar itu sudah ditetapkan dan disetujui, serta tinggal ditransfer ke rekening KPU Bali. "Mudah-mudahan semua berjalan lancar," katanya, berharap.
Di sisi lain, pihaknya menargetkan hingga akhir Juli 2017 ini, 101 daerah di Indonesia yang akan menggelar Pilkada 2018 agar sudah menyelesaikan penandatanganan Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). "Sedangkan tahapan pilkada akan dimulai sekitar September atau Oktober 2017," tutur Arief Budiman.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi juga berharap pelaksanaan Pilkada Bali 2018 dapat berjalan lancar, dengan peningkatan angka partisipasi pemilih.
Untuk Pilkada 2018, di Bali tidak saja akan digelar untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, juga di dua kabupaten yakni Klungkung dan Gianyar juga akan memilih Bupati dan Wakil Bupati. (WDY)