Denpasar (Antara Bali) - PT Bank Mandiri Taspen Pos (Mantap) membidik segmentasi penyaluran kredit bagi komunitas di Indonesia untuk mendukung portofolio realisasi kredit usaha mikro kecil dan menengah di bank tersebut.
Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Denpasar, Selasa, menjelaskan komunitas yang saat ini digarap adalah para bidan karena dinilai potensial untuk mendapatkan pembiayaan berdasarkan analisa yang telah dilakukan.
Hingga saat ini sudah ada 100 orang debitur dari komunitas bidan yang sebagian besar berdomisi di Solo dan Bali dengan realisasi baki debet atau saldo kredit mencapai Rp50 miliar sejak digarap November 2016.
Rata-rata nilai pembiayaan yang diberikan kepada bidan mencapai sekitar Rp300 juta dengan besaran bunga mencapai 0,85 persen per bulan.
"Ini bagian mendukung target yang ingin dicapai untuk kredit mikro sebesar 20 persen karena bank ini fokus juga untuk kredit pensiunan sebesar 80 persen. Kami akan jaga disana," katanya.
Dengan segmentasi kredit kepada komunitas, kata dia, akan memudahkan pihak bank untuk melakukan analisa sebelum pencairan kredit dari rekam jejak yang sudah diketahui karena debitur yang berasal dari komunitas memiliki struktur organisasi dan kegiatan rutin.
Sedangkan pertimbangan memilih bidan untuk dibiayai sekaligus menjadi proyek percontohan, kata dia, karena profesi tersebut memiliki asosiasi, memiliki izin praktik dari asosiasi hingga adanya kepastian misalnya dari tarif pelayanan khususnya bagi bidan yang menerima jaminan sosial BPJS Kesehatan.
Biasanya pemanfaatan kredit bagi bidan digunakan untuk mengembangkan tempat praktik seperti menambah peralatan medis atau ruang perawatan dengan objek yang dibiayai atau aset lain dapat menjadi agunan.
"Pola analisa jelas, bidan ada rekomendasi, `cashflow` juga jelas karena kami lihat dari ketetapan tarif BPJS Kesehatan," ucapnya.
Meski permintaan kredit komunitas tumbuh signifikan termasuk tingginya permintaan dari beberapa kota lain di Tanah Air, Josephus mengaku kredit komunitas sudah mencapai target dan tetap akan melakukan evaluasi.
Evaluasi tersebut dilakukan mengingat target bisnis bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu untuk melakukan ekspansi bisnis ke sejumlah kota di Tanah Air.
"Kami lagi evaluasi karena mau ekspansi jadi tim kami lagi mengkaji, memitigasi risiko karena ini sudah bagus jangan sampai salah," ucapnya. (DWA)