Denpasar (Antaranews Bali) - PT Bank Mandiri Taspen (Mantap) membukukan laba bersih triwulan pertama tahun 2018 mencapai Rp77,4 persen atau tumbuh 148 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu karena didorong melonjaknya realisasi kredit mencapai hampir Rp12 triliun.
"Pertumbuhan laba bersih itu menunjukkan bahwa kinerja kami semakin membaik di tengah situasi makro ekonomi dan daya beli masyarakat yang belum kondusif," kata Direktur Utama Bank Mantap Josephus K Triprakoso di Denpasar, Jumat.
Menurut pria yang akrab disapa Jos itu, realisasi kredit tiga bulan awal tahun ini yang mendekati Rp12 triliun itu tercatat melonjak 93 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Dia menjelaskan pertumbuhan kredit dimotori oleh segmen pensiunan yang meningkat 160,9 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu menjadi Rp10,1 triliun dengan rasio kredit bermasalah (NPL) secara keseluruhan mencapai 0,64 persen.
Selain karena laju realisasi kredit meningkat, pertumbuhan laba pada bank yang sebelumnya bernama Bank Sinar Harapan Bali itu juga didorong karena pihaknya melakukan efisiensi operasional.
Sehingga rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (Bopo) turun dari 84,06 persen menjadi 78,44 persen.
Pendapatan provisi ("fee based income") juga meningkat mencapai Rp57,1 miliar atau tumbuh 113,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara itu terkait dana pihak ketiga yang dikumpulkan bank berkantor pusat di Jalan Melati Denpasar itu mencapai Rp11,1 triliun, melonjak hampir 60 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu.
Secara keseluruhan, pertumbuhan kinerja lain seperti aset juga tumbuh 74,6 persen dibandingkan dengan posisi Maret tahun lalu dari Rp8,79 triliun menjadi Rp15,3 triliun.
Perbankan dengan induk Bank Mandiri dan Taspen itu kini tengah gesit "mengepakkan sayap" di seluruh Indonesia.
Baru-baru ini Bank Mantap membuka jaringan kantor kas baru di Cempaka Putih, Jakarta, sebagai kantor ke-55 di seluruh wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) serta Jawa Barat.
"Kami targetkan tahun ini jaringan kantor berjumlah 221 unit dan mobil kas sebanyak 59 unit di seluruh Indonesia sesuai rencana bisnis kami," katanya. (WDY)