Jakarta (Antara Bali) - Perum Bulog siap masuk dalam usaha industri
pengolahan pakan ternak untuk mencapai tugas penyediaan pakan bagi
peternak UMKM dan membantu dalam memberikan solusi atas masalah
kebutuhan pakan ternak di tingkat UMKM.
Direktur Komersial Perum Bulog, Febriyanto di Jakarta, Selasa
mengatakan langkah Perum Bulog untuk masuk dalam industri pengolahan
yang bekerjasama dengan sejumlah perusahaan lain sebagai upaya membantu
UMKM dalam menyediakan bahan pakan yang murah dan mampu menekan harga
biaya produksi peternakan maupun hasil produksi peternakan seperti telur
dan daging.
"Permasalahan yang dihadapi oleh peternak UMKM adalah tidak memiliki
sarana penyimpanan dan pengolahan jagung yang memadai, sehingga lebih
memilih membeli pakan hasil olahan pabrik," katanya dalam sosialisasi
Pakan Ternak Kita Bulog yang dihadiri para peternak maupun industri
pengolahan pakan.
Selain itu, tambahhya, peternak UMKM juga memiliki keterbatasan
dana untuk melakukan pembelian jagung Perum Bulog secara tunai dan lebih
banyak menggunakan jagung sebagai bahan tambahan konsentrat.
Biaya produksi paling tinggi yang ditanggung peternak yakni
pembelian pakan mencapai lebih kurang 70 persen dari total biaya
produksi, sedangkan kandungan jagung dalam pakan ternak sebesar 55
persen.
Sementara itu kondisi harga daging dan telur ayam di tingkat
konsumen sangat fluktuatif sedangkan biaya produksi atau harga pokok
produksi relatif tetap bahkan cenderung meningkat.
Untuk itu Perum Bulog bekerjasama dengan CV. Cipta Cahaya
Perwiratama(CV. CCP) guna melaksanakan Pilot Project kerjasama
pengolahan jagung menjadi pakan ternak di pabrik pakan yang seluruh
hasilnya akan menjadi stok Bulog dan akan segera melakukan penjualan
kepada para peternak mandiri atau UMKM. (WDY)
Bulog Masuki Industri Pengolahan Pakan Ternak
Rabu, 17 Mei 2017 9:26 WIB