London (Antara Bali) - Diskusi gender yang dipandu Hana A.
Satriyo, aktivis dan ahli gender dan demokrasi mewarnai Peringatan Hari
Kartini yang diadakan di KBRI London untuk memaknai hakekat perjuangan
Kartini yang mengedepankan kesetaraan gender di semua lini masyarakat,
tidak terkecuali dalam dunia diplomasi.
Minister Counsellor KBRI London, Thomas Siregar kepada Antara
London, Sabtu mengatakan isu gender menjadi bagian penting dan rutin
dalam pembahasan di semua tataran diplomasi, baik di tingkat bilateral,
kawasan, maupun multilateral.
Hana A. Satriyo yang juga istri Dubes Dr Rizal Sukma mengakui
pemahaman pejabat diplomatik dan konsuler yang cukup mengenai isu
pengarusutamaan gender (PUG) sebagai salah satu pilar pembangunan
nasional mempunyai peranan yang penting.
Upaya penguatan PUG masih menghadapi sejumlah tantangan
diantaranya kurangnya pemahaman mengenai perspektif gender, belum
maksimalnya pengintegrasian isu gender ke dalam berbagai program dan
kegiatan, dan upaya PUG yang kurang bekesinambungan antar pejabat
terkait tingkat mutasi yang tinggi, ujarnya.
Menyadari konstruksi sosial kerap menjadi hambatan kesetaraan
gender, dibutuhkan affirmative actions dari para pembuat kebijakan baik
di tataran nasional hingga di tingkat Satker untuk memastikan
implementasi PUG.
Diskusi mengenai kesadaran gender merupakan awal bagi upaya
peningkatan pemahaman mengenai PUG dan sebagai bagian dari affirmative
actions yang lebih luas di tingkat KBRI London untuk mengintegrasikan
upaya PUG di perencanaan program, kegiatan, dan penganggaran, dan
diharapkan PUG akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kinerja
KBRI London, demikian Hana A. Satriyo. (WDY)
Kesadaran Gender Jadi Fokus Perayaan Hari Kartini
Sabtu, 22 April 2017 20:15 WIB