Denpasar (Antara Bali) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Denpasar secara berkelanjutan melakukan pendataan keberadaan organisasi kemasyarakatan (ormas) di kawasan perkotaan.
Kepala Sub Bidang Ormas, Badan Kesbangpol Kota Denpasar Ida Bagus Andika di Denpasar, Selasa, mengatakan pendataan terhadap ormas itu berdasarkan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
"Dari kegiatan pemantauan (monitoring), kami menyasar sebanyak 10 ormas yang berada di Kecamatan Denpasar Timur, Barat dan Kecamatan Denpasar Selatan," ujarnya.
Dengan pemantauan tersebut, maka ormas wajib untuk mengisi formulir terkait keberadaannya dan melengkapi syarat pendaftaran di Pemkot Denpasar.
"Kami melakukan pemantauan bertujuan untuk mendapatkan informasi lengkap tentang keberadaan ormas yang berkembang saat ini di Kota Denpasar. Sebelumnya, kami juga sudah pernah melakukan pemantauan ormas," ucapnya.
Adapun ormas yang dipantau oleh Tim Kesbangpol Denpasar antara lain, Dewan Pengurus Cabang (DPC) Aliansi Indonesia Kota Denpasar di Jalan Gunung Agung dan DPC Perkumpulan Keluarga Suka Duka Cimande Bali berada di kawasan Jalan Gunung Agung Gang Yamuna.
Ditanya tentang berapa ormas di Denpasar saat ini, Andika menyebutkan yang tercatat sekitar 290 ormas dibagi dalam beberapa kelompok, seperti lembaga sosial masyarakat (LSM), paguyuban, yayasan, aliran kepercayaan, ormas agama, ormas Islam, dan ormas umum.
"Untuk ormas yang dipantau saat ini mencapai dua ormas saja. Ke depannya, kami berharap kepada pengurus ormas di Kota Denpasar harus melakukan pelaporan secara berkala, agar kami lebih mudah melakukan komunikasi sewaktu-waktu," ujarnya.
Ia mengharapkan ormas dapat turut serta berpartisipasi dalam pembangunan di Kota Denpasar dengan strategi awal, yakni melakukan pendekatan-pedekatan ataupun silaturahmi, sehingga ada saling pengertian untuk proses ikut menciptakan keamanan, kenyamanan, di lingkungan masyarakat, karena mereka itu juga merupakan elemen bangsa.
"Kami harapkan pemerintah daerah ikut mendidik, mengayomi, dan membina," kata Andika. (WDY)