Denpasar (Antara Bali) - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta mengajak para bidan untuk terus meningkatkan kualitas diri dengan mengikuti berbagai pelatihan, pendidikan dan seminar sebagai upaya meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat.
"Kelola organisasi dengan baik, ciptakan tata kelola keuangan yang transparan, yang tak kalah penting tingkatkan kualitas sumber daya manusianya. Jangan sampai ada bidan yang melakukan tindakan malapraktik," kata Sudikerta saat membuka Rapat Kerja Daerah 1 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bali di Denpasar, Sabtu.
Menurut dia, keberadaan IBI sebagai organisasi profesional dalam bidang kesehatan, khususnya dalam hal kebidanan, memegang peranan sangat penting untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Sudikerta menyambut baik serta memberi apresiasi atas penyelenggaraan rakerda yang digelar pertama kali oleh IBI Provinsi Bali ini. Dengan pelaksanaan rakerda, dia berharap agar nantinya tercipta tata kelola organisasi yang baik sehingga organisasi akan dapat tumbuh dan berkembang serta dapat mewujudkan cita-cita organisasi.
"Dalam sebuah organisasi, perlu adanya evaluasi secara rutin terhadap kinerja program, sejauh mana program sudah berjalan serta hal apa yang harus dilakukan dalam upaya meningkatkan kiprah kita di tengah masyarakat," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam upaya mencapai cita-cita serta tujuan organisasi terdapat beberapa aspek yang harus menjadi perhatian diantaranya aspek administrasi yang tertata serta regulasi yang pasti, penataan kelola keuangan yang baik serta yang tak kalah penting yaitu kader-kader atau sumber daya manusia yang ikut dalam organisasi harus terus ditingkatkan.
Sementara itu, Ketua Panitia Rakerda 1 IBI Provinsi Bali Made Budiyani mengatakan rakerda bertujuan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program kerja organisasi serta melakukan penyempurnaan terhadap program kerja tersebut.
Di samping itu, dalam rakerda juga akan dibahas tentang isu-isu kesehatan khususnya dalam bidang obstetri serta dibahas pula penyakit berbahaya seperti HIV/AIDS.
Rakerda yang berlangsung selama dua hari dari 17 - 18 Maret 2017 dibagi dalam dua sesi kegiatan. Untuk hari pertama diisi dengan Sidang Organisasi yang diikuti sekitar 200 peserta dari anggota IBI Provinsi Bali.
Rakerda hari kedua akan diisi dengan sidang ilmiah yang akan diikuti oleh kurang lebih 550 peserta yang terdiri dari anggota IBI, para mahasiswa kebidanan serta para praktisi dalam bidang kesehatan. (WDY)