Denpasar (Antara Bali) - Perhimpunan Pemuda Hindu (Peradah) Kabupaten Badung merancang festival babi guling di Pulau Dewata dalam waktu dekat, untuk mengembalikan citra kuliner asli Bali akibat beredarnya isu penyakit meningitis streptococcus suis (MSS) atau meningitis babi.
"Kegiatan ini rencananya akan digelar di Universitas Udayana atau di Kabupaten Badung, agar masyarakat Hindu di Bali tidak khawatir mengkonsumsi daging babi," kata Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten Paradah Badung I.B Angga Purana Pidada di Denpasar, Kamis.
Melalui festival babi guling tersebut, diharapkan stigma negatif terhadap makanan khas umat Hindu di Pulau Dewata itu tidak tercoreng akibat isu meningitis babi yang tidak benar dipahami masyarakat.
"Melalui kegiatan ini, saya menginginkan agar masyarakat tidak takut mengkonsumsi daging babi, karena dari hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan, untuk daging babi yang saat ini sudah tidak ada terinfeksi penyakit itu," ujarnya.
Upaya itu diyakininya dapat membantu memulihkan perekonomian pedangan daging babi dan penyedia kuliner babi guling di Bali.
"Babi guling ini sudah terkenal hingga ke luar negeri. Selain itu, daging babi guling ini juga sering dipersembahkan untuk kegiatan ritual keagaman di Bali khusunya umat Hindu," ujarnya.
Ia mengharapkan adanya festival babi guling itu juga sebagai upaya menyosialisasikan tentang apa itu penyakit meningitis babi kepada masyarakat Hindu di Bali.
"Saya juga berharap masyarakat hindu tidak fobia menyantap makanan ini," ujarnya.
Menurut dia, apabila makanan yang menjadi warisan leluhur itu punah akibat pemahaman masyarakat yang tidak tepat terhadap isu penyakit tersebut dikhawatirkan akan membawa dampat negatif terhadap pariwisata Bali.
Salah satu dampak yang ditimbulkan apabila hal ini terus berlanjut, kata dia, maka dahulunya masyarakat Bali yang di kenal wisatawan mancanegara mempertahankan kegiatan ritual "nelubulanin" atau tiga bulanan dengan meggunakan babi guling, menjadi pudar.
"Akibat isu yang tidak benar terhadap makanan ini, maka masyarakat hindu takut untuk menggunakan daging ini untuk sarana ritual," ujarnya.
Ia mengharapkan, agar masyarakat Hindu di Bali tidak phobia terhadap isu ini, karena apabila cara pengolahan makanan ini dilakukan dengan benar, maka tidak akan ada bakteri streptococcus pada makanan ini. (WDY)
Peradah Badung Rancang Festival Babi Guling
Jumat, 17 Maret 2017 6:50 WIB